Bagian ini juga memiliki fungsi sebagai tempat untuk memasang dan mengatur kencang dawai-dawainya.
Di bagian tengah, biasanya, Sasando diberikan senda (penyangga) untuk merentangkan dawainya.
Senda ini digunakan untuk mengatur tangga nada dan menghasilkan nada yang berbeda di setiap petikan dawai.
Sasando juga memiliki wadah untuk meresoansikan nada nya yang berupa daun lontar yang sering disebut haik.
Cara memainkan musik Sasando biasanya dengan dipetik. Bedanya dengan alat petik lainnya, alat musik Sasando dimainkan menggunakan dua tangan dengan arah berlawanan.
Baca juga: Kisah Haru Perajin dan Pemusik Sasando saat Terima Bantuan Peralatan Modern
Tangan kanan akan memainkan nada accord dan tangan kiri akan memainkan nada melodi atau bass.
Ketrampilan jari saat memetik sangat penting, hampir seperti harpa. Ketepatan dalam memetik dawai sangatlah mempengaruhi suara dan juga kecepatan tempo nada seperti harpa.
Dalam perkembangannya, alat musik Sasando dibagi menjadi dua tipe, yaitu tradisional dan elektrik.
Sasando dimodifikasi menjadi alat musik elektrik di tahun 1960-an oleh seorang pakar permainan Sasando di NTT, yang bernama Edu Pah.
Bedanya kedua tipe alat musik itu adalah alat musik Sasando tradisional merupakan bentuk asli Sasando dan dimainkan tanpa bantuan alat elektronik, seperti amplifier atau akustik.
Sedangkan, alat musik Sasando elektrik biasanya dimainkan dengan alat musik tradisional, bentuknya bisa tidak seperti Sasando tradisional, dan biasa dimainkan di panggung-panggung besar atau pertunjukkan moderen.
Baca juga: Petikan Sasando untuk Lagu Bengawan Solo Terbang ke Roma...
Jenis-jenis alat musik Sasando dibedakan dari berapa dawai dan jenis nada yang
dihasilkan.
Alat musik Sasando Engkel adalah Sasando yang memiliki 28 dawai.
Alat musik Sasando Dobel memiliki 56 atau 84 dawai sehingga bisa menghasilakan banyak jenis suara.
Alat musik Sasando Gong memiliki suara seperti gong sedangkan alat musik Sasando biola memiliki suara seperti biola.
Sumber: student-activity.binus.ac.id,
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.