Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Pahlawan Nasional Asal Bali, Ada I Gusti Ngurah Rai hingga Untung Surapati

Kompas.com, 10 Februari 2022, 12:08 WIB
William Ciputra

Penulis

KOMPAS.com - Bali merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki kerajaan di masa lalu yang terus berjuang mengusir penjajah Belanda.

Perjuangan masyarakat Bali dalam mengusir penjajah Belanda ini melahirkan beberapa tokoh dari sana yang ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.

Pahlawan Nasional dari Bali itu ada yang berprofesi sebagai seorang militer, penguasa, bahkan hingga politisi.

Baca juga: 7 Tokoh Asal Medan, dari Chairil Anwar, Burhanuddin Harahap, hingga Joko Anwar

Berikut 7 Pahlawan Nasional asal Bali yang harus diketahui profil singkatnya:

1. I Gusti Ketut Jelantik

Tokoh asal Bali yang ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pertama bernama I Gusti Ketut Jelantik.

Pahlawan Nasional yang satu ini lahir di Karangasem, Bali, pada tahun 1800.

Selama periode tahun 1846, 1848, dan 1849, I Gusti Ketut Jelantik memimpin perlawanan rakyat Bali terhadap invasi Belanda.

Perlawanan ini terjadi karena pemerintah kolonial Hindia Belanda ingin menghapuskan tawan karang yang berlaku di Bali.

Tawan karang merupakan hak bagi raja-raja yang berkuasa di Bali untuk mengambil kapal yang kandas di perairan Bali.

Kapal-kapal yang kandas itu bisa diambil alih, serta dimiliki seluruh isinya.

Setelah melalui perjuangan panjang, I Gusti Ketut Jelantik gugur dalam penyergapan Belanda pada tahun 1849.

Dia ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 1993, melalui Surat Keppres RI No. 077/TK.

Baca juga: I Gusti Ketut Jelantik: Peran, Perjuangan, dan Akhir Hidup

2. I Gusti Ngurah Rai

Tokoh Pahlawan Nasional dari Bali berikutnya bernama I Gusti Ngurah Rai, yang lahir di Carangsari, 30 Januari 1917.

I Gusti Ngurah Rai dikenal melalui perjuangannya dalam Perang Puputan Margarana melawan Belanda pada tahun 1946.

Saat perang itu terjadi, I Gusti Ngurah Rai menjabat sebagai Kepala Divisi Sunda Kecil, dengan pangkat Kolonel.

Perang Puputan sendiri dimaknai sebagai perang hingga titik darah penghabisan.

Pada saat itu, I Gusti Ngurah Rai yang masih berusia 29 tahun gugur di medan perang bersama 95 orang pasukannya.

Nama I Gusti Ngurah Rai saat ini diabadikan sebagai nama Bandara Internasional Bali.

3. Untung Surapati

Untung SurapatiWikipedia Untung Surapati
Untung Surapati merupakan seorang rakyat jelata yang berhasil naik jabatan sebagai penguasa di Pasuruan, Jawa Timur.

Untung Surapati yang memiliki nama asli Surawiraaji lahir di Bali tahun 1660.

Untung Surapati beberapa kali terlibat dalam pertempuran dengan pasukan VOC.

Puncaknya pada tahun 1686, Untung Surapati dan pasukannya berhasil membunuh 74 orang pasukan VOC, termasuk Kapten Tack yang menjadi pimpinan.

Atas restu dari Sultan Amangkurat II, Untung Surapati diizinkan untuk menguasai Pasuruan.

Untung Surapati lantas menjadi Bupati Pasuruan dengan gelar Tumenggung Wiranegara.

Memasuki tahun 1703, Mataram Islam terjadi perebutan tahta antara Amangkurat III dengan Pangeran Puger.

Amangkurat III yang kalah lantas melarikan diri ke arah Pasuruan dan minta perlindungan dari Untung Surapati.

Tentara gabungan VOC dan Mataram lantas menyerang Pasuruan.

Serangan pada 17 Oktober 1706 itu menewaskan Untung Surapati, tepatnya di Bangil.

Baca juga: Untung Surapati: Latar Belakang, Perjuangan, dan Akhir Hidup

4. I Gusti Ngurah Made Agung

Tokoh Bali yang menjadi Pahlawan Nasional berikutnya bernama I Gusti Ngurah Made Agung.

I Gusti Ngurah Made Agung merupakan pria asal Denpasar, Bali, yang pada tahun 1902 dinobatkan menjadi Raja Badung VII.

Sebagai seorang raja, I Gusti Ngurah Made Agung dikenal sebagai sosok yang pemberani serta pantang menyerah demi rakyatnya.

I Gusti Ngurah Made Agung sangat menentang adanya Perjanjian Kuta yang terjadi antara raja-raja Bali dengan pemerintah kolonial Belanda.

Pertempuran rakyat Bali yang dipimpin I Gusti Ngurah Made Agung melawan Belanda pecah pada tahun 1906.

Dalam perang Puputan Badung tersebut, I Gusti Ngurah Made Agung dan pasukannya gugur. Ia wafat pada 22 September 1906 di Badung, Bali.

5. Dewa Agung Istri Kanya

Dewa Agung Istri Kanya dikenal sebagai seorang wanita tangguh yang gigih melawan Belanda.

Dia mendapat julukan Wanita Besi karena berhasil membunuh seorang jenderal Belanda.

Dewa Agung memimpin Bali pada periode tahun 1814 hingga 1850, dengan gelar Ratu Perawan Klungkung.

Dewa Agung memimpin perlawanan rakyat Klungkung menentang invasi Belanda terhadap Desa Kusamba, Bali.

Dia juga memimpin penyerangan balasan terhadap Belanda di Kusanegara yang berujung pada tewasnya pemimpin Belanda, Mayor Jenderal AV Michiels.

6. I Gusti Ketut Pudja

Gambar I Gusti Ketut Pudja yang dipasang di Kantor BI Perwakilan Bali.Tribunnews.com Gambar I Gusti Ketut Pudja yang dipasang di Kantor BI Perwakilan Bali.
I Gusti Ketut Pudja lahir di Bali pada tanggal 19 Mei 1908.

Kiprahnya dalam politik nasional mulai terlihat ketika Jepang membentuk PPKI sebagai persiapan kemerdekaan.

Dalam badan PPKI yang dipimpin Soekarno itu Ketut Pudja ditujuk menjadi salah satu anggota mewakili Sunda Kecil.

Sunda Kecil adalah nama yang digunakan untuk menunjukkan daerah Bali dan Nusa Tenggara saat ini.

Pada saat Indonesia merdeka, tepatnya 22 Agustus 1945, Ketut Pudja diangkat sebagai Gubernur Sunda Kecil pertama.

7. Ida Anak Agung Gde Agung

Ida Anak Agung Gde Agung lahir di Gianyar, Bali pada tanggal 24 Juli 1921.

Dia merupakan seorang ahli sejarah dan tokoh politik Indonesia, sekaligus sebagai Raja Gianyar.

Peran Ida Anak Agung Gde Agung di dunia politik dimulai di Negara Indonesia Timur (NIT). Awalnya dia menjadi Menteri Dalam Negeri.

Pada Kabinet Persatuan Nasional, Ida Anak Agung Gde Agung diangkat menjadi Menteri Masalah-masalah Kemasyarakatan.

Berikutnya dia pernah menjadi Duta Besar RI untuk Belgia tahun 1952, lalu Perancis dan Austria pada 1953.

Ida Anak Agung Gde Agung meninggal pada 22 April 1999, dan ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada 6 November 2007.

Sumber:
Kompas.com
Tribunnews.com
Bulelengkab.go.id

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Denpasar
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Denpasar
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Denpasar
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Denpasar
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Denpasar
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Denpasar
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Denpasar
Pria di Jembrana Ditangkap Polisi karena Menanam Ganja di Rumah, Bibit Dibeli dari Spanyol
Pria di Jembrana Ditangkap Polisi karena Menanam Ganja di Rumah, Bibit Dibeli dari Spanyol
Denpasar
Angin Puting Beliung Sapu 3 Bangunan di Jembrana, Warga Mengungsi
Angin Puting Beliung Sapu 3 Bangunan di Jembrana, Warga Mengungsi
Denpasar
Banjir Bandang di Crystal Bay Nusa Penida Bali, Aktivitas Wisata Ditutup Sementara
Banjir Bandang di Crystal Bay Nusa Penida Bali, Aktivitas Wisata Ditutup Sementara
Denpasar
Pengendara Moge di Bali Pakai Jaket Polantas dan Lampu Strobo, Polisi: Dikenai Sanksi Teguran
Pengendara Moge di Bali Pakai Jaket Polantas dan Lampu Strobo, Polisi: Dikenai Sanksi Teguran
Denpasar
Dulu Ditemukan Pelanggaran, Kini Nuanu Creative City Kantongi Izin Lengkap
Dulu Ditemukan Pelanggaran, Kini Nuanu Creative City Kantongi Izin Lengkap
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau