TABANAN, KOMPAS.com - Pasangan suami istri (pasutri) di Bali nekat melakukan upaya bunuh diri dengan memakan roti yang diduga dicampur racun tikus.
Pasangan yang tinggal di Desa Tegallinggah Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan tersebut kini mengalami nasib berbeda.
INW (79) selaku suami meninggal dunia dan NNL (75) selaku istri dirawat intensif di RSUD Tabanan.
"Yang INW meninggal dunia di RSUD Tabanan, terus yang NNL masih dalam perawatan di rumah sakit yang sama," kata Kapolsek Penebel AKP I Nyoman Artadana saat dihubungi, Jumat (18/3/2022).
Baca juga: Akan Dikunjungi Peserta KTT G20, Desa Wisata Penglipuran Bali Terus Berbenah
Artadana menjelaskan, kasus upaya bunuh diri yang dilakukan pasutri tersebut bermula saat salah satu keluarga korban melaksanakan Persembahyangan ke Pura Kawitan di Tegallinggah Kaja Kabupaten Tabanan, Rabu (16/3/2022) lalu.
Saat itu, saksi berencana mengajak kedua korban untuk ikut sembahyang namun ditolak dengan alasan keduanya ingin berdiam diri di rumah.
Selanjutnya sekitar pukul 17.00 Wita, saksi pulang ke rumah dan melihat kedua korban sedang tidur di teras rumah. Karena tak merasa curiga, saksi kemudian pergi ke kandang sapi untuk memberi makan ternaknya.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 17 Maret 2022
Setelah pulang, saksi melihat kedua korban muntah-muntah. Saksi lantas membawa kedua korban ke RSUD Tabanan. Kedunya didiagnosis mengalami keracunan.
Selanjutnya pada Kamis (17/3/2022), korban INW dinyatakan meninggal dunia. Sedangkan NNL masih menjalani perawatan intensif di RSUD Tabanan.
Baca juga: Bebas Karantina dan VoA Berlaku di Bali, Okupansi Hotel Naik 30 Persen
Atas kejadian itu, keluarga korban pun melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Penebel Kabupaten Tabanan.
Polisi kemudian melakukan pemeriksaan terhadap NNL yang kondisinya sudah mulai membaik.
Berdasarkan pemeriksaan itu, NNL mengaku sempat disuruh untuk membeli racun tikus oleh INW ke salah satu warung di desanya.
Setalah itu, INW menaburkan racun tikus di atas roti sisir lapis dua.
Baca juga: PMI Asal Bali Terkatung-katung di Turki, Agen Penyalur Diperiksa Polisi
"Sementara kesimpulan kami kedua korban diduga mengonsumsi racun tikus dengan cara menaburkan serbuk racun tikus di atas roti sisir lapis dua, kemudian roti sisir dibagi dua dan dimakan oleh kedua korban," kata Artadana.
Polisi belum mengetahui apa penyebab keduanya nekat melakukan upaya bunuh diri tersebut.
Berdasarkan keterangan saksi, kedua korban juga tidak pernah mengeluh atau mempunyai permasalahan keluarga.
"Anak dari kedua korban juga menyatakan menerima kematian korban INW sebagai musibah dan tidak mengizinkan untuk dilakukan otopsi," pungkasnya.
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.