Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Uno Blusukan ke Kuta Usai Video Viral Bule Kesal pada Pedagang Asongan

Kompas.com, 23 April 2022, 16:10 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BADUNG, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyebut, video yang negatif hanya satu di antara jutaan video positif tentang pariwisata Bali, khususnya Pantai Kuta.

Hal tersebut disampaikan saat blusukan ke Pantai Kuta, Badung, Bali, untuk menanggapi video seorang bule perempuan yang meluapkan kekesalannya pada pedagang acung atau asongan setempat hingga viral di media sosial.

"Saya kira ada 1 juta video yang positif (tentang pariwisata Bali), yang satu-dua yang negatif mungkin ada tapi itu kita kurangi," katanya pada Sabtu (23/4/2022).

Baca juga: Viral Video Bule Kesal pada Pedagang Acung di Pantai Kuta, Ini Tanggapan Wagub Bali

Dalam kesempatan tersebut, Sandiaga tidak ingin memberi saran kepada pedagang asongan karena memaklumi kondisi ekonomi mereka yang berat selama pandemi Covid-19.

Dengan nada bercanda, Sandiaga mengaku takut dimarahi dan disebut menggurui apabila memberi saran kepada para pedagang asongan tersebut.

"Saya tuh pengen saran tapi takut dimarahi karena mereka udah dua tahun ini udah berat sekali. Nanti dibilang menggurui banget sih ini menteri," katanya sambil tertawa.

Namun, Sandiaga memastikan akan memberi solusi konkret kepada pelaku pariwisata supaya Pantai Kuta kembali menjadi yang aman dan nyaman untuk dikunjungi wisatawan.

Ia berencana memfasilitasi media promosi dan menata gerai jualan para pedagang asongan dan pelaku UMKM di kawasan Pantai Kuta.

"Saya akan bekerja keras dengan penuh empati menghadirkan solusi untuk para pelaku ekonomi kreatif yang ada di Pantai Kuta," katanya.

Baca juga: Sandiaga soal Video Viral Bule Kesal pada Pedagang Asongan di Kuta: Disayangkan tapi Pastikan Berempati

Dalam kesempatan itu, Sandiaga bertanya langsung kepada beberapa pedagang asongan dan tukang pijat terkait kondisi terkini pariwisata di Pantai Kuta.

Salah satunya, Ni Nyoman Lendri (60), perempuan yang berjualan oleh-oleh khas Pantai Kuta.

"Sekarang pendapatannya sudah mulai pulih atau masih belum?," tanya Sandi. "Belum, soalnya tamunya yang datang belum ada tamu baru Bapak. Masih tamu (Bule) yang lama-lama," Jawab Lendri.

"Kalau tamunya banyak mancanegara atau nusantara ibu?" tanya Sandi lagi. "Yang lokal saja," jawab Lendri singkat.

Sandiaga lalu memberi harapan kepada Lendri dan para pedagang di Pantai Kuta lainya bahwa wisatawan mancanegara berbondong-bondong ke Pulau Dewata setelah libur lebaran 2022 berakhir.

"Mudah-mudahan harapan ibu terwujud. Mohon sabar, kita tata kembali supaya (wisatawan ramai ke Pantai Kuta)," kata Sandiaga.

Baca juga: Benarkah Bule Tidak Bisa Jongkok?

Halaman:


Terkini Lainnya
Jika TPA Suwung Ditutup, Warga Denpasar Berharap Ada Mesin Pengolah Sampah di Setiap Desa
Jika TPA Suwung Ditutup, Warga Denpasar Berharap Ada Mesin Pengolah Sampah di Setiap Desa
Denpasar
Proyeknya di Bali Ditutup oleh Pansus TRAP, Jimbaran Hijau: Kami Menunggu Dipanggil
Proyeknya di Bali Ditutup oleh Pansus TRAP, Jimbaran Hijau: Kami Menunggu Dipanggil
Denpasar
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Denpasar
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Denpasar
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Denpasar
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Denpasar
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Denpasar
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Denpasar
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Denpasar
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Denpasar
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Denpasar
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau