Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makna Penjor hingga Potong Babi Saat Perayaan Galungan di Bali

Kompas.com - 08/06/2022, 05:56 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


Selanjutnya, pada enam hari sebelum Galungan yang disebut Sugihan Jawa, biasa jatuh pada hari Kamis Wage wuku Sungsang.

Pada hari itu, umat melaksanakan upacara Mererebon dengan tujuan untuk nyomia atau menetralisir segala sesuatu yang negatif pada Bhuana Agung disimbolkan dengan pembersihan Merajan dan rumah.

Keesokan harinya, umat Hindu akan melaksanakan Sugihan Bali yang memiliki makna penyucian atau pembersihan diri sendiri yang digelar setiap hari Jumat Kliwon wuku Sungsang.

Kemudian, upacara Hari Penyekeban yang dilaksanakan setiap Minggu Pahing wuku Dungulan.

Pada upacara ini, umat Hindu mengekang diri agar tidak melakukan hal-hal yang tidak dibenarkan oleh agama.

Berikutnya, hari Penyajan yang jatuh setiap Senin Pon wuku Dungulan atau dua hari sebelum hari Raya Galungan.

Baca juga: 16 Ucapan Selamat Hari Suci Galungan, Pilih yang Mana?

Menurut Kenak, pada pada hari tersebut umat akan digoda oleh Sang Bhuta Dungulan untuk menguji sejauh mana tingkat pengendalian diri umat Hindu untuk melangkah lebih dekat lagi menuju Galungan.

"Menggoda itu artinya Sang Bhuta Dungulan bisikin kita yang enggak-enggak, ya pencurianlah, perjudianlah, selingkuhlah dan semuanya. Bagaimana kita menaklukkan yang disebut Sang Bhuta Dungulan itu sendiri," kata dia.

Selanjutnya, umat Hindu memasuki Hari Penampahan yang kemudian dilanjutkan pada keesokan harinya dengan hari raya Galungan.

Kenak mengatakan, hari raya Galungan merupakan momen menyatukan kekuatan rohani agar mendapat pikiran dan pendirian yang terang.

Baca juga: 3 Petugas Sekuriti di Bali Jadi Tersangka Usai Keroyok Pengunjung Kafe

Bersatunya rohani dan pikiran yang terang inilah wujud dharma dalam diri. Sementara, segala kekacauan pikiran yang menghampiri umat adalah adalah wujud adharma.

Menurut dia, kemenangan dharma ini dapat diimplementasikan dalam bentuk Tri Hitam Karana, yakni menjaga hubungan harmonis dengan Tuhan Yang Maha Esa, alam, dan sesama manusia.

"Kita harus memelihara lingkungan dan juga hubungan harmonis antara sesama, jangan sampai melakukan hal hal negatif sampai memojokkan seseorang dan membuat narasi yang provokatif," kata dia.

Setelah hari Raya Galungan, umat melaksanakan upacara Umanis Galungan dengan mengelar persembahyangan dan dilanjutkan dengan bersilaturahmi ke sanak saudara.

"Hari Umanis Galungan kita melaksanakan Dharma Santi untuk saling memaafkan antara sesama," imbuh Kenak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imigrasi Bali Gagalkan Keberangkatan WNI Pakai Paspor Palsu ke Australia

Imigrasi Bali Gagalkan Keberangkatan WNI Pakai Paspor Palsu ke Australia

Denpasar
KSAD Sebut Bakal Bantu AP, Istri Perwira TNI yang Laporkan Perselingkuhan Suami

KSAD Sebut Bakal Bantu AP, Istri Perwira TNI yang Laporkan Perselingkuhan Suami

Denpasar
Soal TNI Gunakan Istilah OPM, KSAD: Agar Anggota di Papua Tak Ragu Ambil Tindakan Tegas

Soal TNI Gunakan Istilah OPM, KSAD: Agar Anggota di Papua Tak Ragu Ambil Tindakan Tegas

Denpasar
Koster Minta Maaf Pernah Tolak Tim Israel dan Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

Koster Minta Maaf Pernah Tolak Tim Israel dan Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

Denpasar
Menparekraf: Ada Penumpukan Wisatawan di Bali Selatan

Menparekraf: Ada Penumpukan Wisatawan di Bali Selatan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Denpasar
Cabuli Anak, Pria di Bali Dilaporkan Istri ke Polisi

Cabuli Anak, Pria di Bali Dilaporkan Istri ke Polisi

Denpasar
Satpol PP Sidak Warung Masakan Daging Anjing di Buleleng, Pemilik Disanksi Pidana

Satpol PP Sidak Warung Masakan Daging Anjing di Buleleng, Pemilik Disanksi Pidana

Denpasar
WN Jerman Aniaya Karyawan Vila di Bali karena Ditagih Uang Tunggakan

WN Jerman Aniaya Karyawan Vila di Bali karena Ditagih Uang Tunggakan

Denpasar
Sopir Bus yang Tabrak WN Belarus sampai Tewas Ditetapkan Tersangka

Sopir Bus yang Tabrak WN Belarus sampai Tewas Ditetapkan Tersangka

Denpasar
2 WNA di Bali Aniaya Pecalang, Tak Terima Ditegur untuk Kecilkan Suara Musik

2 WNA di Bali Aniaya Pecalang, Tak Terima Ditegur untuk Kecilkan Suara Musik

Denpasar
Oknum Perwira TNI di Bali Terseret 3 Kasus yaitu Perselingkuhan dan KDRT, Ditahan karena Perzinaan

Oknum Perwira TNI di Bali Terseret 3 Kasus yaitu Perselingkuhan dan KDRT, Ditahan karena Perzinaan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Denpasar
Kesal Hampir Diserempet, 2 Pria di Bali Aniaya Pelajar

Kesal Hampir Diserempet, 2 Pria di Bali Aniaya Pelajar

Denpasar
Ditabrak Bus di Bali, Turis Wanita Asal Belarus Tewas

Ditabrak Bus di Bali, Turis Wanita Asal Belarus Tewas

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com