TABANAN, KOMPAS.com- Satu orang tewas dan delapan orang luka-luka dalam insiden tabrakan beruntun bus pariwisata di Desa Baturiti, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Bali.
Sesaat sebelum tabrakan terjadi pada Sabtu (18/6/2022), penumpang bus yang merupakan rombongan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Surabaya, mengaku mencium bau terbakar.
"Sebelum kejadian sempat ada bau. Kurang lebih enggak sampai lima menit, enggak lama setelah itu kejadian (kecelakaan)," tutur Kepala Kepolsian Resor (Kapolres) Tabanan AKBP Renefi Dian Candra, Senin (20/6/2022).
Diduga bau tersebut bersumber dari rem bus yang mengalami masalah.
Renefi menjelaskan, bus tersebut diketahui masuk melalui Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana Bali untuk berwisata pda Sabtu (18/6/2022).
Bus menuju Singaraja dengan memilih rute jalur Utara. Mereka sempat berwisata di Pura Ulun Danu yang berlokasi di Bedugul, Tabanan Bali.
Dari sana, mereka melanjutkan perjalanan hendak menuju daerah Gianyar melalui Jalan Singaraja-Denpasar.
Baca juga: Kasus Kecelakaan Maut di Baturiti Bali, Polisi Akan Periksa Pemilik Bus
Namun setiba di KM 39,9, Desa Baturiti, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali, laju bus tidak bisa dikendalikan hingga terjadi kecelakaan.
Akibat kecelakaan itu, satu orang tewas dan delapan orang luka-luka. Sebanyak 10 mobil dan dua motor juga mengalami kerusakan.
"Pengemudi bus nopol B 7134 WGA berinisial AS telah ditetapkan sebagai tersangka dan telah kita lakukan penahanan," kata dia.
Baca juga: WN Polandia di Bali Dipenjara karena Kasus Skimming, Kini Dideportasi
Sopir bus pariwisata berinisial AS itu mengaku bersalah dan meminta maaf.
"Saya sangat menyesali memang bukan saya sengaja, saya enggak sengaja," katanya lirih.
Dia menuturkan, sudah berusaha menghentikan laju bus namun tetap tidak bisa.
Apalagi saat itu jalanan menurun. Dalam keadaan panik, dia lalu memutuskan untuk mengemudi dengan cara zig-zag agar laju bus tersebut bisa dikendalikan.
"Saya berusaha agar mobilnya berhenti kalau saya buang ke kiri mungkin korban lebih banyak. Habis itu di depan saya ada mobil itu yang saya tabrak. Habis nabrak saya berusaha untuk bagaimana mobil itu berhenti," katanya.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Bali, Yohanes Valdi Seriang Ginta | Editor : Pythag Kurniati)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.