BULELENG, KOMPAS.com - Sejumlah sopir angkot di Kabupaten Buleleng, Bali mengeluhkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Mereka cemas soal biaya operasional yang naik, sementara penumpang angkot semakin sepi.
I Dewa Made Gunawan (65) salah satu sopir angkutan menyebutkan, kenaikan BBM akan menambah beban pengeluaran operasional sebagai sopir. Namun hal itu tidak dibarengi dengan kenaikan penumpang.
Baca juga: Protes BBM Naik, Puluhan Awak Bus Tegal-Pemalang Mogok Massal di Pantura
Kenaikan harga BBM ini menjadi dilema untuknya, karena akan menambah biaya pengeluaran operasional dari pembelian solar.
Sementara kendaraan harus terus beroperasi, kendati penumpang belum tentu ada
"Harga BBM solar naik, otomatis biaya operasional untuk jalan sudah pasti naik. Sedangkan penumpang makin sulit," ujarnya daat ditemui, Senin (5/9/2022).
Baca juga: Harga BBM Naik, Mahasiswa di Bengkulu Sebut Jokowi Ingkar Janji
Bahkan, ia mengaku selama selama tiga hari belakangan nyaris tak mendapatkan penumpang.
Selama ini penghasilan yang didapat dari menjadi sopir angkot pun belum cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Baca juga: Imbas Harga BBM Naik, Sopir Angkot di Tangsel Minta Penyesuaian Tarif
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.