Pemerintah Bali telah menyiapkan sekitar 26 are tanah milik Pemprov Bali untuk pembangunan rumah warga dari 20 Kepala Keluarga (KK).
"Dalam jangka panjang akan dilakukan relokasi warga di Jembrana ada sekitar 20 KK mungkin akan direlokasi, tanahnya disiapkan Pemrov Bali. Itu untuk warga jadi nggak ada masalah, memang harus direlokasi karena itu kejadian banjirnya sering sudah beberapa kali terjadi," kata dia.
Baca juga: Banjir dan Longsor di Bali, Kerugian Ditaksir Lebih dari Rp 6,6 Miliar
Koster berharap para warga ini menyetujui rencana relokasi tersebut agar tidak terjadi musibah yang lebih parah.
Apalagi, kondisi rumah warga tersebut berada di bawah jalan raya sehingga rentan terkena banjir dan tanah longsor.
"Ini berat kemarin, karena memang posisi tempat rumahnya di bawah jalan, itu tidak nyaman jadi sedang diupayakan, mudah-mudahan warga semua mau kita relokasi, sudah kita siapkan dan rumahnya akan dibantu oleh BNPB," kata dia.
Baca juga: 11 Anak di Bali Meninggal akibat Gagal Ginjal Akut, Dinkes Terbitkan SE Larangan Obat Sirop
Berdasarkan data BPBD Bali yang dirilis melalui akun instagram @bpbdbali, ada 6 kabupaten yang mengalami bencana alam akibat hujan deras melanda Bali. Yakni, Kabupaten Karangasem, Jembrana, Tabanan, Bangli, Gianyar, dan Badung.
Bencana alam ini berupa tanah longsor yang menimpa rumah warga dan sekolah, banjir bandang yang membuat sejumlah jembatan putus hingga pohon tumbang.
Akibat bencana alam ini tercatat sebanyak enam orang meninggal dunia, yakni Kabupaten Jembrana satu orang, Karangasem tiga orang, Bangli satu orang, dan Tabanan satu orang.
Sedangkan, kerugian materi mencapai Rp 6.613.000.000.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.