Di Larantuka terdapat ruang tua khas Belanda yang biasa disebut Istana Raja Larantuka.
Berdasarkan sejarah, bangunan tersebut didirikan pada tahun 1887 oleh Raja Don Lorenso DVG.
Baca juga: Semana Santa 2022 di Larantuka NTT Kembali Ditiadakan
Hampir semua bangunan terbuat dari kayu, pintu, lantai, kaca masih tampak asli meskipun beberapa kali telah direnovasi.
Dalam bahasa Lamaholot, Larantuka artinya titik temu atau jalan tengah.
Kondisi tersebut sesuai dengan keadaan saat ini, dimana wilayah ini merupakan titik pertemuan dari Pulau Adonara, Solor, Lembata, dan masyarakat daratan Pulau Flores.
Larantuka menjadi pusat pertemuan budaya Lamaholot, Melayu, dan Portugis yang dibawa oleh para pedagang.
Larantuka juga menjadi magnet masyarakat sekitar. Meskipun secara politik, pulau-pulau sekitar memisahkan diri dan menjadi kabupaten sendiri.
Namun dalam perayaan agama, masyarakat pulau-pulau sekitar masih menganggap Larantuka sebagai pusatnya.
(Editor: Jimbon dan Rachmawati)
Sumber:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.