BULELENG, KOMPAS.com - Seekor lumba-lumba ditemukan mati terdampar di Pantai Penimbangan, Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, Senin (5/12/2022) sekitar pukul 10.00 Wita. Kondisi tubuh lumba-lumba dalam keadaan utuh, namun mulai membusuk.
"Lumba-lumba tersebut ditemukan nelayan anggota Pokmaswas (Kelompok Pengawas Masyarakat) Penimbangan Lestari," ujar Kepala Resort Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Buleleng, Putu Citra Suda.
Bangkai mamalia laut itu ditemukan mengapung di perairan sekitar 50 meter dari bibir pantai. Oleh nelayan, bangkai lumba-lumba itu kemudian dievakuasi ke daratan dan diidentifikasi.
Baca juga: Seekor Lumba-lumba Mati Terdampar di Pantai Penago Baru Bengkulu
"Lumba-lumba ini merupakan jenis Fraser's Dolphin, termasuk salah satu satwa laut yang dilindungi. Jenisnya betina. Setelah diperiksa, bangkainya langsung kami tenggelamkan kembali ke laut," jelasnya.
Panjang lumba-lumba tersebut sekitar 2,3 meter dengan diameter sekitar 1,7 meter. Kondisinya mulai membusuk. Tidak ditemukan luka atau cacat pada tubuh lumba-lumba tersebut.
Baca juga: Lumba-lumba Penuh Luka Ditemukan Mati Terdampar di Pantai Jepara
Bangkai lumba-lumba itu diperiksa oleh drh Deny Rahmadani dari Tim Jaringan Satwa Indonesia.
Menurutnya, belum diketahui penyebab mamalia cerdas itu mati. Namun, diduga kuat karena mengalami penyakit.
Ia juga memastikan tidak menemukan jaring atau sampah plastik pada organ dalam lumba-lumba tersebut.
"Kemungkinannya ada indikasi sakit, sehingga lumba-lumba ini tenggelam kemudian terdampar ke pesisir," kata dia.
"Kami periksa bagian lambungnya karena beberapa kasus mamalia laut yang terdampar mati karena ada jaring atau sampah plastik yang menyebabkan kematian," jelasnya.
Baca juga: BKSDA Bengkulu Investigasi Temuan Bangkai Lumba-lumba Terpotong dengan Sirip Hilang di Seluma
Ia memperkirakan, lumba-lumba tersebut sudah mati selama lebih dari satu hari. Ukurannya pun diperkiraan mengalami perubahan ukuran karena sudah mengalami pembusukan.
"Kami perkirakan lumba-lumba ini sudah mati lebih dari satu hari dan mengalami pembusukan karena suhu panas air laut," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.