DENPASAR, KOMPAS.com - Rektor Universitas Udayana (Unud) Bali, Nyoman Gde Antara, mangkir dari panggilan pemeriksaan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali terkait kasus dugaan korupsi dana Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) mahasiswa baru seleksi jalur mandiri tahun akademik 2018/2019 hingga 2022/2023.
Penyidik Kejati Bali menjadwalkan Gde Antara bersama dua orang mahasiswa untuk diperiksa sebagai saksi pada Senin (6/2/2023).
Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejati Bali, Putu Agus Eka Sabana Putra mengatakan, Gde Antara akan diperiksa sebagai saksi dalam kapasitas sebagai ketua panitia penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri 2018 hingga 2020.
"Satu orang saksi yaitu Prof. Dr. Ir. Nyoman Gde Antara, M.Eng tidak menghadiri panggilan penyidik tanpa memberikan alasan yang sah," kata Putra dalam keterangan tertulis, Senin.
Baca juga: Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan, Mantan Rektor Unud: Saya Menyelamatkan Aset Negara di Atas Rp 200 M
Putra mengatakan, penyidik telah melayangkan surat panggilan resmi yang diterima oleh tiga orang saksi yakni Gde Antara dan dua orang mahasiswa pada Jumat (3/3/2023).
Namun, pada hari yang sudah dijadwalkan, hanya dua orang mahasiswa yang memenuhi panggilan untuk diperiksa sebagai saksi.
Baca juga: Kejati Bali Libatkan Lembaga Keuangan Usut Dugaan Penyalahgunaan Dana SPI Universitas Udayana
Putra menambahkan, pihaknya akan melayangkan kembali surat panggilan sebagai saksi kepada Gde Antara.
"Penyidik akan mengirimkan kembali surat panggilan sebagai saksi kepada yang bersangkutan Nyoman Gde Antara bersama saksi-saksi lain," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, penyidik Kejati Bali menetapkan tiga orang pejabat di lingkungan Unud Bali, berinisial IKB, IMY, dan NPS, sebagai tersangka kasus pungutan liar (pungli) dana SPI mahasiswa baru seleksi jalur mandiri tahun akademik 2018/2019 hingga 2022/2023.
Mereka ditetapkan sebagai tersangka dalam kapasitasnya sebagai panitia penerimaan mahasiswa baru seleksi jalur mandiri Unud Bali dengan memungut uang SPI tanpa dasar yang jelas.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.