Selama perjalanan beliau kerap berpindah-pindah tempat.
Baca juga: Pura Tanah Lot, Obyek Wisata Terfavorit di Bali
Setelah mengelilingi pantai selatan Pulau Bali, Dang melanjutkan perjalanan ke Bali Utara, antara lain Pura Pulaki hingga Pura Ponjok Batu.
Dari tempat terakhir tersebut, Dang Hyang Dwijendra disebut menolong beberapa orang bendega atau nelayan perahu yang karam dekat Ponjok Batu.
Para Bendega asal Lombok yang telah diselamatkan tersebut konon turut mengantar Dang Hyang Dwijendra yang juga disebut dengan nama Ida Peranda Sakti Wawu Rauh hingga ke Lombok dan menjejakkan kaki di Batu Bolong.
Pura Batu Bolong diperkirakan dibangun pada abad ke-16.
Tidak tarif khusus untuk masuk ke Pura Batu Bolong.
Pengunjung hanya memberikan donasi seikhlasnya di kotak donasi yang disediakan di depan pintu.
Pengelola kemudian akan meminjamkan kain selendang untuk disabukkan ke pinggang sebagai penanda tamu.
Pura Batu Bolong mulai buka pukul 07.00 WITA hingga 17.00 WITA
Namun pada perayaan agama Hindu, jam buka Pura Batu Bolong dapat lebih panjang.
Baca juga: Demi Foto Depan Pura Tanah Lot, Turis Nekat Basah-basahan
Pantai Senggigi merupakan pantai yang populer. Perjalanan menuju Pura Batu Bolong menuju arah Pantai Senggigi.
Jarak tempuh Pura Batu Bolong dari Kota Mataram sekitar 12,4 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 23 menit.
Perjalanan akan melalui Jl Udayana, Jl Adisucipto, Jl Saleh Sungkar, dan Jl Raya Senggigi.
Editor: I Made Asdhiana
Sumber:
travel.kompas.com, ticmpu.id, dan lombok.tribunnews.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.