Angkot tersebut masih melaju ugal-ugalan, warga yang melihat aksi tabrak lari itu langsung mengejar angkot tersebut.
Pengemudi kemudian membelokan kemudi angkot masuk ke Jalan Selacau, di jalan tersebut angkot kembali menabrak satu kendaraan roda dua yang ditumpangi oleh 3 korban.
Kendaraan tersebut rupanya ditumpangi oleh dua orang anak usia 3 tahun, 12 tahun dan korban wanita usia 16 tahun.
Baca juga: Emak-emak di Maros Viral Kemudikan Mobil Pikap Ugal-ugalan, Anaknya Keberatan Diunggah di Medsos
Mereka ditabrak oleh angkot dengan melaju zig-zag hingga terpental ke badan jalan.
"Anak ibu dua dibonceng sama adik saya yang usia 16 tahun. Jadi bertiga yang kecil di tengah. Mereka tadinya mau jajan ke depan, tapi tiba-tiba ada angkot ugal-ugalan yang lagi dikejar sama warga," ujar Desi Dinarwati (32) orangtua korban saat ditemui.
Ketiganya langsung dibawa ke UGD terdekat untuk mendapat pertolongan medis. Korban hanya mengalami syok dan luka ringan.
"Adik saya mental, anak saya bilangnya sakit di perut sama di dada. Motornya rusak parah. Sekarang mereka sudah pulang. Untungnya enggak kenapa-kenapa, tapi anak yang gede kelihatannya masih syok, ngelamun sampai sekarang," kata Desi.
Warga yang menyaksikan tabrak lari itu kemudian memburu angkot tersebut ke ujung Jalan Selacau. Pengemudi angkot yang diketahui berusia 21 tahun, 16 tahun, dan 15 tahun tiba-tiba masuk ke sebuah area tambang pasir dan bersembunyi dari kejaran warga.
Baca juga: Unggah Video Ugal-ugalan Sambil Bawa Pedang, 4 Remaja di Bandung Ditangkap
Ratusan warga yang kesal atas aksi ugal-ugalan mereka kemudian menangkap ketiga pemuda tersebut. Amuk warga juga tak terhindarkan sebelum akhirnya bisa dilerai dan diamankan ke kantor Desa Selacau.
"Mereka ditangkap oleh warga di atas gunung batu. Kejadian (amuk massa) itu spontan. Warga sekitar 200-an orang yang mengejar bukan dari Selacau aja tapi juga yang ngejar dari jalan raya Batujajar juga," kata Perangkat Desa Selacau, Fajar Meliawan (28) saat dikonfirmasi.
Korban langsung dibawa ke kantor Desa sebelum massa membabi buta mengeroyok angkot tersebut. Ketiga pemuda itu akhirnya diserahkan ke polisi untuk ditangani secara hukum.
"Pas ditanya di desa juga enggak jelas, karena mereka di bawah pengaruh alkohol. Mungkin kalau tidak diamankan mereka habis dihajar massa," ucap Fajar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.