Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ugal-ugalan dan Tabrak 4 Sepeda Motor, Pengemudi Angkot Diamuk Massa

Kompas.com, 1 Agustus 2023, 15:26 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Angkot tersebut masih melaju ugal-ugalan, warga yang melihat aksi tabrak lari itu langsung mengejar angkot tersebut.

Pengemudi kemudian membelokan kemudi angkot masuk ke Jalan Selacau, di jalan tersebut angkot kembali menabrak satu kendaraan roda dua yang ditumpangi oleh 3 korban.

Kendaraan tersebut rupanya ditumpangi oleh dua orang anak usia 3 tahun, 12 tahun dan korban wanita usia 16 tahun.

Baca juga: Emak-emak di Maros Viral Kemudikan Mobil Pikap Ugal-ugalan, Anaknya Keberatan Diunggah di Medsos

Mereka ditabrak oleh angkot dengan melaju zig-zag hingga terpental ke badan jalan.

"Anak ibu dua dibonceng sama adik saya yang usia 16 tahun. Jadi bertiga yang kecil di tengah. Mereka tadinya mau jajan ke depan, tapi tiba-tiba ada angkot ugal-ugalan yang lagi dikejar sama warga," ujar Desi Dinarwati (32) orangtua korban saat ditemui.

Ketiganya langsung dibawa ke UGD terdekat untuk mendapat pertolongan medis. Korban hanya mengalami syok dan luka ringan.

"Adik saya mental, anak saya bilangnya sakit di perut sama di dada. Motornya rusak parah. Sekarang mereka sudah pulang. Untungnya enggak kenapa-kenapa, tapi anak yang gede kelihatannya masih syok, ngelamun sampai sekarang," kata Desi.

Warga yang menyaksikan tabrak lari itu kemudian memburu angkot tersebut ke ujung Jalan Selacau. Pengemudi angkot yang diketahui berusia 21 tahun, 16 tahun, dan 15 tahun tiba-tiba masuk ke sebuah area tambang pasir dan bersembunyi dari kejaran warga.

Baca juga: Unggah Video Ugal-ugalan Sambil Bawa Pedang, 4 Remaja di Bandung Ditangkap

Ratusan warga yang kesal atas aksi ugal-ugalan mereka kemudian menangkap ketiga pemuda tersebut. Amuk warga juga tak terhindarkan sebelum akhirnya bisa dilerai dan diamankan ke kantor Desa Selacau.

"Mereka ditangkap oleh warga di atas gunung batu. Kejadian (amuk massa) itu spontan. Warga sekitar 200-an orang yang mengejar bukan dari Selacau aja tapi juga yang ngejar dari jalan raya Batujajar juga," kata Perangkat Desa Selacau, Fajar Meliawan (28) saat dikonfirmasi.

Korban langsung dibawa ke kantor Desa sebelum massa membabi buta mengeroyok angkot tersebut. Ketiga pemuda itu akhirnya diserahkan ke polisi untuk ditangani secara hukum.

"Pas ditanya di desa juga enggak jelas, karena mereka di bawah pengaruh alkohol. Mungkin kalau tidak diamankan mereka habis dihajar massa," ucap Fajar.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Halaman:


Terkini Lainnya
Proyeknya di Bali Ditutup oleh Pansus TRAP, Jimbaran Hijau: Kami Menunggu Dipanggil
Proyeknya di Bali Ditutup oleh Pansus TRAP, Jimbaran Hijau: Kami Menunggu Dipanggil
Denpasar
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Denpasar
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Denpasar
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Denpasar
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Denpasar
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Denpasar
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Denpasar
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Denpasar
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Denpasar
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Denpasar
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Denpasar
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau