Papan tersebut mengarahkan perjalanan menuju jalan turun yang curam. Pada ujung jalan berdiri tebing-tebing cadas.
Dua tebing tersebut membentuk celah, seperti lorong goa namun pada bagian atasnya terbuka menjadi jalan masuknya sinar matahari.
Sungai kecil dengan kedalaman sekitar sebetis orang dewasa mengalir di antara dua tebing cadas tersebut.
Baca juga: Air Terjun Sekumpul: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute
Pada bagian hulu sungai terdapat Air Terjun Tukad Cepung yang berdiri di antara dua tebing cadas.
Debit air terjun tidak terlalu besar namun tidak pernah kering pada saat musim kemarau.
Air terjun yang memiliki debit air yanng kecil ini membuat air yang jatuh tampak seperti tirai tipis yang membentang dari ketinggian 15 meter.
Lokasi Air Terjun Tukad Cepung tersebunyi sehingga cahaya matahari yang masuk juga terbatas. Hal tersebut membuat suasana sekitar menjadi sejuk dan tenang.
Air terjun tersebut juga terdapat tempat pengelukatan yang bernama Tirta Nawa Ratna.
Tempat tersebutlah yang membuat air terjun sebagai destinasi spiritual.
Masyarakat sekitar sejak dahulu menganggap Air Terjun Tukad Cepung adalah air terjun yang sakral.
Tidak ada tarif resmi sebagai tiket masuk ke Air Terjun Tukad Cepung. Namun ada, pemuda berpakaian khas Bali yang akan menerima donasi seikhlasnya.
Donasi akan dimanfaatkan untuk pengembangan Air Terjun Tukad Cepung.
Ketentuan sewaktu-waktu dapat berubah.
Air Terjun Tukad Cepung mulai buka pada pukul 06.00 hingga 18.00 WITA.
Baca juga: Air Terjun Tegenungan: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute
Jarak tempuh Air Terjun Tukad Cepung dari Bandara I Gusti Ngurah Rai sekitar 52,8 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih satu jam 15 menit.