Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Ganjar soal Pencopotan Baliho Saat Kunjungan Jokowi di Bali...

Kompas.com - 01/11/2023, 14:35 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bakal calon presiden Ganjar Pranowo ikut angkat bicara soal pencopotan baliho Ganjar-Mahfud dan atribut PDI Perjuangan di Desa Batu Bulan, Kabupaten Gianyar, Bali, Selasa (30/10/2023).

Ia mengatakan awalnya mempertanyakan tindakan Pemerintah Provinsi Bali yang mencopot atribut politik tersebut dalam rangka kunjungan kerja Presiden Joko Widodo di lokasi.

"Saya lagi coba bertanya-tanya kenapa dicopot begitu yah? Memang kalau ada yang melanggar silakan dicopot, tapi kalau tidak ada yang melanggar ya sebaiknya tidak perlu berlebihan, itu akan baik," kata dia kepada wartawan di Sanur, Denpasar, Bali, Rabu (1/11/2023).

Baca juga: Sejumlah Baliho Dicopot Saat Kunker Jokowi, Pemprov Bali: Bukan Upaya Politik Tendensius

Ganjar mengaku lega setelah mendengar penjelasan ketua DPD PDI-P Bali I Wayan Koster terkait hal tersebut. Baliho dan atribut PDI-P yang sempat dicopot kembali dipasang pada tempat semula.

"Saya senang karena saya udah komunikasi dengan Pak Wayan Koster kemarin akhirnya ada statement kemudian dipasang lagi," kata dia.

Ganjar mengatakan, kejadian pencopotan atribut politik ini harus menjadi pembelajaran bagi semua pihak. Lebih penting lagi, kata dia, Pemilu 2024 berjalan damai dan aparatur negara harus netral.

"Yah kita semua belajarlah. Yang penting semua harus mendorong bahwa pemilu besok harus berjalan dengan baik aparatur semua bisa netral itu penting," katanya.

Baca juga: PDI-P Bali soal Baliho Ganjar-Mahfud Diturunkan Satpol PP Saat Jokowi Berkunjung: Saya Sedih

Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra, menegaskan tidak ada unsur politik dalam pencopotan baliho Ganjar-Mahfud dan atribut PDI Perjuangan di Desa Batu Bulan, Kabupaten Gianyar, Bali, Selasa (30/10/2023).

Ia mengatakan, kebijakan penurunan atribut politik tersebut merupakan hasil kesepakatan Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) dalam rangka kunjungan kerja Presiden Joko Widodo di Pulau Dewata.

Dalam rapat tersebut diputuskan bahwa segala atribut partai politik dalam radius 200 meter dari titik kunjungan kerja Kepala Negara dibersihkan.

Selain itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten setempat untuk menyampaikan keputusan tersebut kepada pemilik alat peraga baik partai politik, calon legislatif, maupun tim sukses.

Baca juga: Jokowi Kunker ke Bali, Baliho Ganjar-Mahfud Diturunkan Satpol PP

Kemudian, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bali terpaksa turun tangan lantaran hingga hari H kegiatan Kepala Negara masih ada atribut politik yang terpasang.

"Mohon masyarakat bisa memahami dengan baik, tolong jangan diinterpretasikan sebagai upaya politik tendensius."

"Kami di Pemprov Bali selalu berkomitmen untuk menjaga netralitas ASN di pemerintahan daerah terhadap kondisi politik saat ini," kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Wamenkes: Pneumonia Bukan Sesuatu yang Baru, Kita Sudah Mitigasi

Wamenkes: Pneumonia Bukan Sesuatu yang Baru, Kita Sudah Mitigasi

Denpasar
Seekor Biawak Tarik Jasad Bayi Perempuan dari Sungai di Bali

Seekor Biawak Tarik Jasad Bayi Perempuan dari Sungai di Bali

Denpasar
Berkaca dari Erupsi Gunung Marapi, Wapres: Jangan Sampai Ada Bahaya, tapi Tak Ada Peringatan

Berkaca dari Erupsi Gunung Marapi, Wapres: Jangan Sampai Ada Bahaya, tapi Tak Ada Peringatan

Denpasar
Wapres Ma'ruf Amin: Debat Khusus Cawapres Masih Perlu Dilaksanakan

Wapres Ma'ruf Amin: Debat Khusus Cawapres Masih Perlu Dilaksanakan

Denpasar
Wapres Sebut Indeks Reformasi Birokrasi Tinggi tapi Belum Mampu Entaskan Kemiskinan dan Korupsi

Wapres Sebut Indeks Reformasi Birokrasi Tinggi tapi Belum Mampu Entaskan Kemiskinan dan Korupsi

Denpasar
Siswa SMP di Klungkung Bali Curi Uang Rp 127 Juta Milik Paman untuk Beli 23 Anjing Ras hingga Ponsel

Siswa SMP di Klungkung Bali Curi Uang Rp 127 Juta Milik Paman untuk Beli 23 Anjing Ras hingga Ponsel

Denpasar
Menpan-RB Akan Beri Penghargaan Daerah yang Bisa Rampingkan Aplikasi

Menpan-RB Akan Beri Penghargaan Daerah yang Bisa Rampingkan Aplikasi

Denpasar
Menpan-RB: Ke Depan Tiap 3 Bulan Akan Ada Rekrutmen ASN

Menpan-RB: Ke Depan Tiap 3 Bulan Akan Ada Rekrutmen ASN

Denpasar
Prakiraan Cuaca di Denpasar Hari Ini 6 Desember 2023 : Pagi Hujan Ringan, Malam Berawan

Prakiraan Cuaca di Denpasar Hari Ini 6 Desember 2023 : Pagi Hujan Ringan, Malam Berawan

Denpasar
Laporan Perusakan Baliho Ganjar-Mahfud di Jembrana Bali Dicabut

Laporan Perusakan Baliho Ganjar-Mahfud di Jembrana Bali Dicabut

Denpasar
ASN 'Like' Konten Capres-cawapres, Sekda Buleleng: Bisa Langgar Netralitas

ASN "Like" Konten Capres-cawapres, Sekda Buleleng: Bisa Langgar Netralitas

Denpasar
Dinkes Se-Bali Diminta Tingkatkan Kewaspadaan Ancaman Penyakit Pneumonia

Dinkes Se-Bali Diminta Tingkatkan Kewaspadaan Ancaman Penyakit Pneumonia

Denpasar
Prakiraan Cuaca di Denpasar Hari Ini 5 Desember 2023 : Pagi dan Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Denpasar Hari Ini 5 Desember 2023 : Pagi dan Malam Hujan Ringan

Denpasar
Sampah Plastik Jadi Ancaman Ekosistem Mangrove di Tahura Ngurah Rai Bali

Sampah Plastik Jadi Ancaman Ekosistem Mangrove di Tahura Ngurah Rai Bali

Denpasar
Pakai Visa Kunjungan untuk Bisnis Properti di Bali, Pasutri WN Australia Dideportasi

Pakai Visa Kunjungan untuk Bisnis Properti di Bali, Pasutri WN Australia Dideportasi

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com