Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kematian Mahasiswa Asal Taput di Bali Masih Misteri, Polisi Periksa 6 Saksi dan Tunggu Hasil Otopsi

Kompas.com, 25 November 2023, 07:47 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Tewasnya mahasiswa asal Tapanulis Utara (Taput), Sumatera Utara berinisial ASN di kamar kosnya di Jalan By Pass Ngurah Rai, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali masih menjadi misteri.

Polisi belum dapat menjelaskan penyebab kematian mahasiswa berusia 23 tahun tersebut.

Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Losa Lusiano Araujo mengatakan, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan awal terhadap jenazah korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

"Dari hasil penyelidikan awal belum ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. (Korban tewas diduga) lebih kurang dua hari (sebelum ditemukan)," kata dia Markas Polresta Denpasar pada Jumat (24/11/2023).

Ia mengatakan, penyidik masih menunggu hasil otopsi untuk memastikan penyebab kematian korban.

Baca juga: Sebelum Ditemukan Tewas di Kos, Mahasiswa di Bali Sempat Telepon Kakak Minta Uang Jajan

Seiring dengan itu, polisi juga telah mengamankan barang bukti di lokasi kejadian dan memeriksa enam orang saksi.

"Sampai saat ini untuk pemeriksaan saksi-saksi masih kami dalami, untuk terkait dari adanya dugaan, masih kami dalami, tentunya kami masih menunggu hasil otopsi," kata dia.

Losa mengatakan, surat pernyataan penolakan untuk dilakukan otopsi di Bali ditandatangani ayah korban sendiri. Namun, Ia masih enggan membeberkan alasan penolakan otopsi orangtua korban tersebut.

"(Penolakan otopsi di Bali) Itu alasan pihak keluarga, kami ga bisa menjelaskan secara rinci nanti pihak korban," kata dia.

Keterangan mantan pacar

Baru-baru ini juga muncul keterangan dari mantan pacar ASN, Angelina yang mengaku sudah cukup lama putus komunikasi dengan korban.

Namun ia mengaku sempat mendengar ASN mengeluh mengenai masalah utang yang sedang dihadapinya.

Baca juga: Mahasiswa Asal Taput di Bali Diduga Tewas 2 Hari Sebelum Ditemukan

ASN diduga terlilit utang namun Angelina tidak mengetahui pasti utang kepada siapa dan berapa jumlahnya.

"Sepertinya iya (terlilit utang), cuma saya juga kurang tahu," kata Angel kepada teman Aldi, inisial D, dikutip dari TribunnewsBogor.com.

Dia mengaku terakhir berkomunikasi dengan korban pada 4 November.

"Kami kenal hanya 3 bulan saat saya magang di Bali setelah itu LDR," jelasnya.

Menurutnya, ASN memang jarang membalas pesan darinya dan akhirnya ingin putus dari korban.

Kronologi temuan jasad

Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi menerangkan, jasad korban ditemukan pertama kali oleh pemilik kos, Nyoman Risup Artana (43).

Artana mulanya curiga dengan kondisi di sekitar kamar korban yang dipenuhi oleh lalat hijau. Kemudian ia mengetuk pintu kamar kos namun tak kunjung mendapat respons.

"Nyoman Risup Artana yang curiga terhadap sekitar kamar korban yang dipenuhi lalat hijau berusaha mengetuk pintu kamar kos korban tetapi tidak ada respon," ungkap AKP I Ketut Sukadi, Rabu (22/112023).

Baca juga: Awal Mula Temuan Mahasiswa Asal Taput Tewas di Bali, Pemilik Kos Curiga Banyak Lalat dan Darah

Artana makin curiga karena melihat darah yang keluar dari bawah pintu kamar kos.
Ia kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Kuta Selatan.

"Setelah petugas kepolisian datang, kamar kos dibuka dengan bantuan tukang kunci karena terkunci dari dalam," ujarnya.

Kata Sukadi, saat ditemukan korban dalam keadaan terlilit tali tampar atau tambang plastik.

Tubuh korban ditemukan tergantung dengan posisi bersandar di pintu kamar. Sementara kedua kakinya disebut menyentuh lantai.

Selain itu, hidung korban dikatakan mengeluarkan darah, adanya proses pembengkakan, dan kulit korban mengeluarkan cairan.

“Korban tergantung nyandar di pintu kamar dengan kedua kaki nyentuh lantai. Korban sudah mengeluarkan darah dari hidung dan mayat ditemukan proses pembengkakan dan kulit mengeluarkan cairan,” jelasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Polisi Sebut Aldi Nababan Ditemukan Tewas Terlilit Tali di Kamar Kos, tapi Kakinya Menyentuh Lantai

Dan sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Terkuak Fakta Baru Kasus Aldi Nababan, Sang Pacar Singgung Masalah Utang: Ngeluh Banyak Pikiran

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Denpasar
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Denpasar
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Denpasar
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Denpasar
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Denpasar
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Denpasar
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Denpasar
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Denpasar
Pria di Jembrana Ditangkap Polisi karena Menanam Ganja di Rumah, Bibit Dibeli dari Spanyol
Pria di Jembrana Ditangkap Polisi karena Menanam Ganja di Rumah, Bibit Dibeli dari Spanyol
Denpasar
Angin Puting Beliung Sapu 3 Bangunan di Jembrana, Warga Mengungsi
Angin Puting Beliung Sapu 3 Bangunan di Jembrana, Warga Mengungsi
Denpasar
Banjir Bandang di Crystal Bay Nusa Penida Bali, Aktivitas Wisata Ditutup Sementara
Banjir Bandang di Crystal Bay Nusa Penida Bali, Aktivitas Wisata Ditutup Sementara
Denpasar
Pengendara Moge di Bali Pakai Jaket Polantas dan Lampu Strobo, Polisi: Dikenai Sanksi Teguran
Pengendara Moge di Bali Pakai Jaket Polantas dan Lampu Strobo, Polisi: Dikenai Sanksi Teguran
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau