"Kenapa saya masih semangat untuk kulah, saya ingin memberi contoh pada anak saya. Dan memang mereka semuanya sudah menuntaskan kuliahnya," kata Tawa.
Baca juga: Pernah Gagal 17 Kali Masuk FK, Kini Roy Jadi Wisudawan Terbaik Unair
Setelah mendapat gelar sarjana ilmu komunikasi, Made Tawa berencana akan melanjutkan kuliah magister atau S2.
Ia berencana akan mengambil jurusan yang mempelajari teologi Hindu. Hal ini disebutnya untuk memperdalam lagi ilmu agama di usianya yang sepuh.
"Saya sudah berjanji pada diri sendiri, kalau Tuhan memberi izin saya umur panjang, saya akan lanjut ke S2," tuturnya.
Terpisah, Ketua STAH Negeri Mpu Kuturan, I Gede Suwindia menyebut pencapaian Made Tawa merupakan inspirasi.
Kisah Made Tawa membuktikan bahwa semangat untuk belajar tidak pudar oleh usia.
Ia pun menyebut wisuda kali ini menjadi momen bersejarah bagi STAH Negeri Mpu Kuturan. Dengan Made Tawa sebagai simbol dari dedikasi dan ketekunan dalam menuntut ilmu pengetahuan.
"Beliau adalah inspirasi bagi kami semua bahwa semangat belajar tidak mengenal batasan usia. Pencapaian ini menunjukkan bahwa dengan tekad yang kuat, segala sesuatu bisa diraih," ujar dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang