Editor
KOMPAS.com - Satria Agrowisata terletak di Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali.
Lokasi Satria Agrowisata tepatnya tidak jauh dari Pura Tirta Empul.
Satria Agrowisata merupakan tempat ngopi sekaligus untuk mengetahui seluk beluk kopi.
Tempat tersebut dapat menjadi salah satu tempat wisata untuk mengisi liburan di Bali, selain pantai.
Suasana sejuk akan menyambut pengunjung di Satria Agrowiisata.
Tempat wisata tersebut menempati perkebunan seluas 5 hektar, pada bagian tengah-tengahnya terdapat kandang luwak dan tempat untuk menyanggrai kopi.
Seorang dadong atau nenek dalam bahasa Bali, terlihat tengah menyangrai kopi dengan telaten.
Sesekali, Wisatawan minta berfoto dengannya. Nenek tersebut melayani sambil tersenyum.
Satria Agrowisata menyediakan kopi robusta, arabika, luwak, dan berbagai jenis kopi lainnya.
Pengunjung juga dapat memperoleh penjelasan mengenai pengolahan kopi dari pengelola.
Semisal, kopi luwak yang memerlukan penangaan khsusus, dimana biji kopi yang bercampur dengan kotoran luwak dicuci dengan air panas untuk menghilangkan kotoran. Kemudian, kopi dijemur 2-3 hari.
Baca juga: Ngopi Asyik di Tampaksiring Sambil Belajar soal Kopi
Satria Agrowisata menyediakan tiga jenis luwak, yaitu luwak injin (hitam), luwak ketan (cokelat), dan luwak pandan (hitam dan abu-abu).
Setelah dilepas dari kulitnya, biji kopi luwak tersebut lantas dicuci kembali kemudian disangrai selama 40 menit.
Proses sangrai dilakukan secara perlahan supaya proses pematangan kopi merata.
Selama proses sangrai, pemutaran kopi harus dilakukan serarah karena dapat berpengaruh pada aroma dan rasa kopi.
Pengunjung juga dapat menikmati kopi di saung-saung Satria Agrowisata sambil menikmati pemandangan hijau dan asri di tengah pedesaan.
Satria Agrowisata di Jalan Raya Kintamani, Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali, Kamis (6/9/2018). Di sini wisatawan dapat menemukan tempat ngopi sekaligus belajar seluk beluk kopi. Jika bosan duduk-duduk, pengunjung juga dapat berjalan-jalan di sekitar lokasi atau bermain ayunan.
Kopi yang ditawarkan Satria Agrowisata kepada para tamu, antara lain bali coffee, gingseng coffee, luwak coffee, ginger tea, bali cocoa, bali tea, rosela tea, rice tea, lemon grass, hingga vanilla coffee.
Tempat wisata tersebut dibangun pada tahun 2011. Nama Satria diambil dari nama anak pertama dari pemilik agrowisata ini.
Banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Satria Agrowisata, seperti Filipina, Malaysia, China, dan Thailand.
Selain wisatawan domestik, wisatawan Eropa juga menyukai agrowisata ini.
Pada bulan Juli, Agustus, dan Desember merupakan waktu paling ramai kunjungan oleh wisatawan.
Pengunjung juga dapat membeli oleh-oleh, kopi, atau souvenir lainnya sebelum meninggalkan tempat tersebut.
Satria Agrowisata mulai buka pada pukul 09.00 - 18.00 WIT. Pengunjung dapat berkunjung dengan menyesuakain jam buka.
Jarak tempuh Satria Agrowisata dari Bandara Ngurah Rai sekitar 31,9 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih satu jam.
Satria Agrowisata di Jalan Raya Kintamani, Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali, Kamis (6/9/2018). Di sini wisatawan dapat menemukan tempat ngopi sekaligus belajar seluk beluk kopi. Perjalanan dapat melalui Tol Mandara, Jalan Raya Pelabuhan Benoa, Jalan Bypass Ngurah Rai, dan Simpang Pesanggaran-Simpang Sanur.
Perjalanan berikutnya melalui Jalan By Pass Ngurah Rai Tohpati, Jalan WR Supratman, Jalan Raya Batubulan, Jalan Raya Singapadu, Jalan Palguna, Jalan Raya Mawang, dan Jalan AA Gede Rai.
Sumber:
Google Maps
travel.kompas.com