Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Komang Tri Setia, Siswi Klungkung Jadi Paskibraka Perdana di IKN, Pernah Lomba dengan Kaki Diperban

Kompas.com, 11 Agustus 2024, 11:33 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Ni Komang Tri Setia (16) Siswi kelas XI SMAN 1 Semarapura, Singapura, Bali berhasil mengukir sejarah.

Ia bergabung dengan paskibraka nasional dan akan menjadi bagian dari tim Paskibraka perdana, yang bertugas saat Upacara Bendera Peringatan ke-79 Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di IKN (Ibu Kota Nusantara).

Tri Setia adalah anak ketiga dari empat bersaudara pasangan I Nyoman Subrata dan Yovita Magdalena Dewi Astutimita.

Ketertarikan Komang Tri Setia menjadi seorang Paskibraka sudah disadari orangtuanya sejak SD.

"Waktu SD saya sering lewat di Lapangan Puputan Klungkung naik motor bersama Komang Tri Setia. Dia suka sekali lihat anak-anak Paskibraka latihan pakai baju putih," ungkap ibu dari Komang Tri Setia, Yovita Magdalena Dewi Astutimita, Jumat (9/8/2024).

Baca juga: Cerita Para Purna Paskibraka Pembawa Duplikat Bendera Merah Putih dari Jakarta ke IKN...

"Bertanya dia, apakah bisa menjadi Paskibraka? saya katakan bisa asal rajin belajar dan tidak malas latihan," tambah dia.

Keinginan itu ternyata dipegang teguh oleh Komang Tri Setia. Ia kemudian aktig mengikuti LKBB (Lomba Ketrampilan Baris Berbaris) sejak menginjak kelas VIII di SMP N 2 Semarapura.

"Saat itu ia tetap tekun, walau latihan LKBB itu keras. Pagi sekolah, sore latihan hingga malam. Setiap hari seperti itu, sampai akhirnya ia ikut lomba tingkat provinsi saat itu," ungkap Yovita.

Hal yang tidak dilupakan keluarga antara lain, dua hari menjelang lomba LKBB, Komang Tri Setia mengalami kecelakaaan lalu lintas hingga kakinya penuh luka.

"Teman-temannya ramai ke rumah saat itu, saat itu saya sampaikan agar cari pengganti dan tidak ikut lomba. Tapi ia bersikeras ikut lomba, saat itu saya ingat lombanya di Gianyar," jelasnya.

Baca juga: Daftar Paskibraka yang Akan Bertugas pada Upacara HUT Ke-79 RI di IKN, Berikut Rinciannya

Keinginan Komang Tria Setia sangat kuat, dan tetap bersikeras tetap ikut lomba walau kondisi kaki diperban.

Sampai akhirnya tim dari Komang Tri Setia berhasil mendapatlan juara 1 lomba LKBB.

"Saat itu anak saya di depan, ia menahan rasa sakit. Sangat bersyukur saat itu dapat juara 1, walau besoknya anak saya demam karena sempat menahan sakit saat lomba dan harus istirahat 3 hari," ujar Novita.

Sejak saat itu, Komang Tri Setia berulang kali meraih juara LKBB dan melanjutkan pendidikan ke SMA N 1 Semarapura.

Hingga akhirnya ia bisa mewujudkan keinginangan menjadi tim Paskibraka. Komang Tri Setia ikut serangkaian seleksi dari tingkat sekolah, kabupaten, hingga provinsi dan berhasil menjadi wakil dari Bali untuk menjadi tim Paskibraka Nasional tahun 2024.

Baca juga: Pendampingan Khusus SMKN 1 Kepanjen Antarkan Siswanya Jadi Anggota Paskibraka Nasional 2024 di IKN

"Karena tekadnya kuat menjadi Paskibraka, kami sebagai orangtua selalu mendukung. Walaupun kami tahu latihan Paskibraka itu berat dan keras," jelas Novita yang beralamat di perumahan Polri di Desa Akah, Klungkung.

Gadis 16 tahun itu kemudian masuk karantina di Cibubur sejak 12 Juli 2024 dan langsung ikut mengikuti pelatihan.

Pada Jumat, 9 Agustu 2024, Komang Tri Setia dan peserta Paskibraka Nasional lainnya berangkat ke IKN untuk melanjutkan pelatihan serta penyesuaian tempat baru.

Mereka akan mengukir sejarah karena tahun 2024, Upacara Bendera Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia perdana dilaksanakan di IKN.

"Kami orangtua mendoakan yang terbaik, sangat bersyukur jika putri kami dipercaya membawa baki saat bertugas nanti. Tapi sudah menjadi wakil Bali di Paskibraka nasional, sudah sangat membanggakan bagi kami," ujar dia.

Baca juga: Demi Lolos Paskibraka Nasional, Remaja Ini sampai Harus Diet Ekstrem

Saat ini kedua orangtua Komang Tri Setia masih menunggu informasi, apakah mereka nanti mendapatkan undangan untuk hadir saat Upacara Bendera Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Mengingat tahun-tahun sebelumnya, orangtua dari Paskibraka biasanya diiundang setiap Upacara Bendera Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Negara.

"Kami belum tahu diundang atau bagaimana nanti, karena biasanya tahun-tahun sebelumnya orangtua dari Paskibraka dapat undangan. Kami menunggu informasi dari pemerintah," ungkap Novita.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Siswi Asal Klungkung Jadi Paskibraka Perdana di IKN, Pernah Ikut Lomba dengan Kaki Berbalut Perban

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Denpasar
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Denpasar
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Denpasar
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Denpasar
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Denpasar
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Denpasar
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Denpasar
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Denpasar
Pria di Jembrana Ditangkap Polisi karena Menanam Ganja di Rumah, Bibit Dibeli dari Spanyol
Pria di Jembrana Ditangkap Polisi karena Menanam Ganja di Rumah, Bibit Dibeli dari Spanyol
Denpasar
Angin Puting Beliung Sapu 3 Bangunan di Jembrana, Warga Mengungsi
Angin Puting Beliung Sapu 3 Bangunan di Jembrana, Warga Mengungsi
Denpasar
Banjir Bandang di Crystal Bay Nusa Penida Bali, Aktivitas Wisata Ditutup Sementara
Banjir Bandang di Crystal Bay Nusa Penida Bali, Aktivitas Wisata Ditutup Sementara
Denpasar
Pengendara Moge di Bali Pakai Jaket Polantas dan Lampu Strobo, Polisi: Dikenai Sanksi Teguran
Pengendara Moge di Bali Pakai Jaket Polantas dan Lampu Strobo, Polisi: Dikenai Sanksi Teguran
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau