DENPASAR, KOMPAS.com- Ratusan hotel di Bali, menjadi korban peretasan pada akun Google Business. Pelaku peretasan mengganti nomor telepon dan rekening resmi hotel.
Wakil Ketua PHRI Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan ulah para peretas ini sangat meresahkan para pemilik hotel di Bali.
Baca juga: Penipuan Ubah Nomor Kontak di Google Business, 120 Hotel dan Penginapan di Yogya Jadi Korban
Sebab, pihak hotel tiba-tiba tidak mendapat telpon untuk pemesanan kamar usai akun Google Business-nya diretas para pelaku.
"Lebih dari 100 hotel, paling banyak di Badung yang kena hackers untuk Google Business account kita," kata dia usai menghadiri HUT Provinsi Bali ke-66 di Renon, Denpasar, pada Rabu (14/8/2024).
Ia mengatakan rata-rata akun Google Business hotel tersebut mulai diretas pada Minggu (11/8/2024).
Pihak hotel kemudian langsung menutup akun yang diretas tersebut. Lalu mengalihkan layanan reservasi kamar melalui agen travel.
Sejauh ini, pihaknya belum mendapat laporan ada konsumen menjadi korban penipuan akibat peretasan tersebut.
"Kalau ngga salah tanggal 11 sudah mulai (diretas) orang booking kok ga ada kamar, dia kan menggantikan nomor hotelnya dan juga nomor rekening hotel itu," kata dia.
"Kan bahaya sekali kalau dia terlanjur booking, dan bayar ke rekening pribadi orang itu kan, tamu rugi, kita rugi," sambungnya.
Rai mengatakan pihaknya berencana mendorong pihak hotel untuk melaporkan kejadian ini ke Polda Bali.
Di sisi lain, Rai juga menghimbau pihak hotel untuk meningkatkan sistem keamanan akun Google Business-nya.
"Belum (dilaporkan ke polisi), saat ini masih ke PHRI dan kita akan sama-sama membawa data itu ke siber Polri," kata dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang