Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjadi Lagi, Giliran Turis Belanda Jadi Korban Jambret di Bali

Kompas.com, 16 Agustus 2024, 17:09 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

BADUNG, KOMPAS.com - Kasus penjambretan yang menyasar para wisatawan mancanegara kembali terjadi di kawasan wisata di Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.

Teranyar, seorang perempuan warga Negara Belanda, berinisial BVA (18), menjadi korban saat melintas di Jalan Beraban, Kelurahan Kerobokan Kelod, pada Rabu (14/8/2024) dini hari sekitar pukul 03.00 Wita.

Dalam peristiwa ini, turis yang masih berstatus pelajar itu mengaku kehilangan ponsel merek IPhone 13 warna hitam senilai kira-kira Rp 10 juta.

Baca juga: Dikejar Warga, Jambret Nekat Loncat ke Jurang Cadas Pangeran Sedalam Puluhan Meter

Kepala Seksi Humas Polres Badung Ipda I Putu Sukarma, mengatakan salah satu pelaku penjambretan telah ditangkap dalam waktu kurang dari 24 jam.

Sementara, seorang pelaku lainnya, KA alias Subur, masih dalam pengejaran petugas kepolisian.

"Pelaku yang sudah ditangkap, berinisial INA, laki-laki berusia 18 tahun," kata Sukarma, dalam keterangan tertulis, pada Jumat (16/8/2024).

Sukarma, mengatakan, insiden yang menimpa WNA itu terjadi ketika dia sedang menumpangi ojek online menuju tempatnya menginap.

Setiba di Jalan Beraban, tiba-tiba mereka di-pepet dua pelaku yang juga mengendarai sepeda motor. Salah satu pelaku lalu merampas ponsel dari tangan korban.

Baca juga: Turis India Jadi Korban Jambret di Kuta Bali, Kalung Emas Senilai Rp 38,5 Juta Dirampas

Atas kejadian itu, korban langsung membuat laporan ke Polsek Kuta Utara.

Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).

Dari hasil interogasi, pelaku mengakui perbuatannya dan telah melancarkan aksi serupa di lima TKP di wilayah Badung.

"Pelaku sebelumnya pernah dipidana dengan kasus pencurian (jambret)," kata Sukarma.

Sebagai informasi, kasus penjambretan terhadap wisatawan mancanegara kerap terjadi di kawasan wisata di Bali beberapa waktu terakhir.

Baca juga: Ketahuan, Jambret Lompat dari Mobil ke Jurang Cadas Pangeran Sumedang

Dalam catatan Kompas.com, seorang pria warga negara asing (WNA) asal India, Rohit Arora (32), menjadi korban penjambretan di Jalan Kuta, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Senin (5/8/2024).

Akibat kejadian itu, kalung emas seberat 25 gram yang ditaksir senilai Rp 38.532.000 dirampas oleh pelaku.

Kemudian, turis perempuan yang belum diketahui identitasnya juga menjadi korban penjambretan di depan minimarket di Desa Seminyak, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (1/8/2024).

Dalam video yang beredar di media sosial, WNA tersebut tampak syok dan menangis, setelah ponselnya dirampas pelaku.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Denpasar
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Denpasar
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Denpasar
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Denpasar
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Denpasar
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Denpasar
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Denpasar
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Denpasar
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Denpasar
Pria di Jembrana Ditangkap Polisi karena Menanam Ganja di Rumah, Bibit Dibeli dari Spanyol
Pria di Jembrana Ditangkap Polisi karena Menanam Ganja di Rumah, Bibit Dibeli dari Spanyol
Denpasar
Angin Puting Beliung Sapu 3 Bangunan di Jembrana, Warga Mengungsi
Angin Puting Beliung Sapu 3 Bangunan di Jembrana, Warga Mengungsi
Denpasar
Banjir Bandang di Crystal Bay Nusa Penida Bali, Aktivitas Wisata Ditutup Sementara
Banjir Bandang di Crystal Bay Nusa Penida Bali, Aktivitas Wisata Ditutup Sementara
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau