Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Study Tour" Berakhir Duka, Anak Wox Matta Band Tewas Tenggelam di Pantai Kelingking Bali, Korban Tergulung Ombak

Kompas.com, 2 November 2024, 07:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - KAA (17), asal Sumedang, Jawa Barat, ditemukan tewas setelah terseret arus di Pantai Kelingking, Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali pada Kamis (31/10/2024).

Jasad korban ditemukan terombang-ambing sekitar 200 meter dari bibir pantai pada Kamis pagi sekitar pukul 09.40 WIB, tanpa mengenakan pakaian.

Korban dilaporkan hilang tenggelam di Pantai Kelingking pada Rabu (30/10/2024) pagi. Hari itu, korban dan tujuh rekannya sedang bermain dan mandi di pantai tersebut.

Lalu tiba-tiba ombak besar datang dan langsung menggulung mereka. Tujuh orang berhasil menyelamatkan diri, namun korban hilang terseret arus.

Baca juga: Pelajar Asal Sumedang Ditemukan Tewas Usai Terseret Arus di Pantai Kelingking Bali

Anak Wox Matta Band

Belakangan terungkap korban adalah anak dari drummer Matta Band, Yadi Bachman atau akrab disapa Wox. Saat kejadian, KAA ke Bali dalam rangka study tour. Mereka tiba di pantai Kelingking pada Rabu (30/10/2024).

"Ya anak lagi study tour di Bali, masuk ke pantai di Nusa Penida, Kelingking Beach, terus sekelompok teman- teman renang di bawah," ujar Wox melalui wawancara zoom, Jumat (1/11/2024).

Dikutip dari Kompas.com, pada Rabu jam 12, ia mendapar panggilan telepon dari teman anaknya yang memberitahu KAA terseret ombak hingga ke tengah pantai Kelingking.

Ia pun melakukan panggilan video dan sempat melihat putra sulungnya.

Baca juga: Cerita Wox Saksikan Detik-detik Anaknya Tewas Tenggelam di Pantai Kelingking Bali

"Jadi waktu itu anak saya di pantai Kelingking Beach jam 12.00 Siang. Saya dapat telepon dari salah satu temannya. Beberapa waktu lalu anak saya ke tengah arus ombak, saya langsung video call dan masih terlihat (Kaisar)," ujar Wox, melalui zoom, Jumat (1/11/2024).

Menurut Wox, ia melihat putranya mencoba berenang dan saat itu tak ada yang menolong karena tidak ada yang berani berenang ke tengah.

"Enggak ada yang berani nolong untuk ke atas karena ombak lagi besar, juga di area itu seputar itu riskan sangat berbahaya. Banyak kejadian katanya," ucap Wox.

Ia mengatakan saat kejadian, arus ombak di pantai Kelingking sedang dalam kondisi besar.

"Memang saat itu anginnya lagi deras-derasnya hari itu. Ombak lagi besar-besar. Anak saya datang kepagian jadi sebelum ada petugas masuk, anak saya mungkin udah ada di dalam," ucap Wox.

Baca juga: Ditemukan Meninggal di Pantai Kelingking, Anak Wox Matta Band Dimakamkan di Sumedang

Satu jam kemudian, tim SAR datang menggunakan perahu dan mencari keberadaan KAA. Selama dua jam pencarian, KAA tak ditemukan.

"Setelah video call sampai satu jam baru datang Tim Sar pakai boat. Setelah Tim Sar mencari sampai dua jam lebih enggak ada berita akhirnya saya memutuskan untuk pergi ke Bali," ucap Wox.

Pada Rabu malam, ia dan sang istri pun memutuskanke Bali dan baru bisa menyeberang ke Nusa Penida pada Kamis (31/10/2024) pagi.

"Kami ke Kelingking Beach dalam upaya menemani Tim Sar (untuk mencari Kaisar). Alhamdulillahnya itu baru 10 menit di tangga paling atas. Salah satu rekan saya melihat salah satu jasad yang mengambang. Ketika di zoom ternyata benar itu jasad anak saya," tutur Wox.

Jenazah KAA kemudian dibawa ke rumah duka dan dimakamkan di TPU Bojong, Sumedang pada Jumat (1/11/2024).

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Yohanes Valdi Seriang Ginta, Cynthia Lova | Editor: Andi Hartik, Tri Susanto Setiawan, Dian Maharani)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Jika TPA Suwung Ditutup, Warga Denpasar Berharap Ada Mesin Pengolah Sampah di Setiap Desa
Jika TPA Suwung Ditutup, Warga Denpasar Berharap Ada Mesin Pengolah Sampah di Setiap Desa
Denpasar
Proyeknya di Bali Ditutup oleh Pansus TRAP, Jimbaran Hijau: Kami Menunggu Dipanggil
Proyeknya di Bali Ditutup oleh Pansus TRAP, Jimbaran Hijau: Kami Menunggu Dipanggil
Denpasar
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Denpasar
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Denpasar
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Denpasar
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Denpasar
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Denpasar
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Denpasar
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Denpasar
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Denpasar
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Denpasar
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau