Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatan Keberatan Warnai Unggulnya Koster-Giri di Pilkada Bali

Kompas.com, 8 Desember 2024, 14:43 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali telah menggelar rapat pleno rekapitulasi perhitungan suara dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bali pada Minggu (8/12/2024).

Dalam rapat tersebut, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 2, I Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri), unggul dengan mengantongi 1.413.604 suara.

Sementara itu, pasangan calon nomor urut 1, I Made Muliawan Arya alias De Gadjah dan Putu I Agus Suradnyana alias PAS (Mulia-PAS), memeroleh 886.251 suara.

Rapat pleno rekapitulasi hasil perhitungan suara ini berlangsung di Hotel Bay Beach Resort, Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali.

Baca juga: Hasil Resmi Pilkada Bali 2024: Koster-Giri Raih Suara Terbanyak

Sebelum hasil rekapitulasi disahkan, anggota komisioner KPU Bali, I Gede John Darmawan, membacakan lima catatan khusus atau keberatan dari saksi pasangan nomor urut 1, Mulia-PAS.

Dalam catatan tersebut, tiga poin utama disampaikan. Pertama, tingkat golput (golongan putih) dalam Pilkada Bali 2024 mencapai 30,13 persen.

Kondisi ini menunjukkan rendahnya partisipasi pemilih di Bali dan mencerminkan kegagalan penyelenggara pemilu dalam sosialisasi dan edukasi pemilih.

Kedua, penyelenggara pemilu dinilai kurang optimal dalam memberikan solusi atau alternatif bagi pemilih yang tidak menerima formulir C6.

Ketiga, terdapat indikasi pembiaran oleh penyelenggara pemilu terhadap intervensi dan intimidasi pemilih oleh oknum aparat desa adat dan desa dinas, yang dapat mencederai demokrasi.

Catatan keberatan tersebut ditandatangani oleh saksi pasangan calon nomor urut 1, Made M. Saswara.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Badan Saksi pasangan Mulia-PAS, Luh De Ariwardana, menyatakan, pihaknya akan mempelajari lebih lanjut temuan-temuan yang disampaikan dalam keberatan tersebut.

Baca juga: KPU Buka Suara Soal Klaim Koster-Giri Menang Pilkada Bali

"Tentunya kami akan diskusikan dengan tim hukum dan advokasi apakah itu menjadi ranah yang harus kita lanjutkan atau akan kami tekankan kepada penyelenggara pemilu dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP)," ujar dia.

Ketua KPU Bali, I Dewa Agung Lidartawan mengungkapkan, partisipasi pemilih dalam Pilkada Bali hanya mencapai 71,9 persen, di bawah target yang ditetapkan sebesar 75 persen.

Namun, ia membantah bahwa rendahnya partisipasi pemilih disebabkan oleh kurangnya sosialisasi.

"Menanggapi tuduhan kurangnya sosialisasi, data kami menunjukkan bahwa hampir 85 persen pemilih sudah terpapar sosialisasi," kilah dia.

KPU Bali mencatat, jumlah daftar pemilih tetap (DPT) untuk Pilkada Bali sebanyak 3.283.893.

Dari jumlah tersebut, pemilih yang menggunakan hak pilihnya mencapai 2.358.984, dengan suara sah sebanyak 2.299.885 dan suara tidak sah sebanyak 64.620.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Denpasar
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Denpasar
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Denpasar
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Denpasar
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Denpasar
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Denpasar
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Denpasar
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Denpasar
Pria di Jembrana Ditangkap Polisi karena Menanam Ganja di Rumah, Bibit Dibeli dari Spanyol
Pria di Jembrana Ditangkap Polisi karena Menanam Ganja di Rumah, Bibit Dibeli dari Spanyol
Denpasar
Angin Puting Beliung Sapu 3 Bangunan di Jembrana, Warga Mengungsi
Angin Puting Beliung Sapu 3 Bangunan di Jembrana, Warga Mengungsi
Denpasar
Banjir Bandang di Crystal Bay Nusa Penida Bali, Aktivitas Wisata Ditutup Sementara
Banjir Bandang di Crystal Bay Nusa Penida Bali, Aktivitas Wisata Ditutup Sementara
Denpasar
Pengendara Moge di Bali Pakai Jaket Polantas dan Lampu Strobo, Polisi: Dikenai Sanksi Teguran
Pengendara Moge di Bali Pakai Jaket Polantas dan Lampu Strobo, Polisi: Dikenai Sanksi Teguran
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau