DENPASAR, KOMPAS.com - Senja mulai turun ketika ibu-ibu di Masjid Baitul Makmur, Kelurahan Monang-maning, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Provinsi Bali, sibuk menyiapkan makanan dan minuman untuk berbuka puasa pada Minggu (9/3/2025).
Mereka menggelar tradisi megibung, sebuah acara makan bersama yang khas bagi masyarakat Bali, dengan menyajikan nasi kebuli sapi.
Makanan megibung disajikan secara rapi di atas daun pisang yang dilapisi plastik di lantai masjid.
Uap nasi kebuli sapi yang masih hangat menyeruak, menyebarkan aroma sedap ke setiap sudut aula Masjid Baitul Makmur.
Baca juga: Mengenal Tradisi Megibung Saat Ramadhan di Kampung Islam Kepaon Denpasar
Sementara itu, para jemaah mulai berdatangan dan memenuhi halaman masjid, bersiap untuk berbuka puasa bersama dengan berbagai jenis takjil, kue, dan minuman segar tradisional.
Setelah melaksanakan sholat maghrib, para jemaah berkumpul di aula masjid untuk melanjutkan tradisi megibung.
Jemaah dari berbagai usia, mulai dari anak-anak hingga orang tua, tampak duduk bersila dan berjejer di depan nasi kebuli sapi yang telah disiapkan.
Mereka menyantap makanan tersebut dengan tertib, tanpa saling berebut.
Suasana kebersamaan dan keharmonisan di antara para jemaah menciptakan momen yang sangat berarti, terutama bagi para perantau yang merindukan kampung halaman.
Andito (26), seorang pemuda asal Makassar, Sulawesi Selatan, yang turut serta dalam tradisi megibung, mengungkapkan perasaannya.
"Makanannya sedap sekali, paling penting bisa ketemu dengan saudara muslim. Apalagi kita di sini minoritas," ujarnya.
Baca juga: Melihat Tradisi Megibung di Kampung Islam Denpasar, Diwariskan Secara Turun-temurun
Hal serupa juga dirasakan oleh Dinda Ahsa (30), yang baru pertama kali mengikuti tradisi megibung saat Ramadhan di Bali.
Ia berharap tradisi ini dapat terus dilestarikan untuk mempererat keharmonisan di antara umat muslim di Bali.
"Karena kan saya baru pertama kali buka puasa di Bali dan sangat senang bisa kenal jemaah dari masjid yang lain, dengan begitu kita semakin banyak teman," katanya.
Ketua Panitia, Yus Subiato, menjelaskan bahwa tradisi megibung saat Ramadhan ini telah dilaksanakan sejak tahun 1941 di Masjid Baitul Makmur.