DENPASAR, KOMPAS.com - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Hanif Faisol Nurofiq, mendukung kebijakan Gubernur Bali I Wayan Koster terkait larangan produksi dan penjualan air minum dalam kemasan (AMDK) plastik sekali pakai ukuran di bawah 1 liter.
Menurutnya, langkah dari Pemerintah Provinsi Bali tersebut merupakan upaya untuk menjaga kebersihan lingkungan di Pulau Dewata sebagai daerah tujuan wisata favorit.
"Itu juga langkah sangat betul, kami akan dukung sepenuhnya upaya Bapak Gubernur dan jajarannya melakukan kegiatan yang ramah lingkungan dan ramah sampah," kata dia usai menghadiri acara Launching Gerakan Bali Bersih Sampah di Art Center, Denpasar, pada Jumat (11/4/2025).
Baca juga: 23 Persen Sampah di Bali Dibuang Sembarangan, Koster: Parah Betul
Ia memastikan akan mengawal pelaksanaan kebijakan yang tertuang dalam Surat Edaran Nomor 9 Tahun 2025 tentang Gerakan Bali Bersih.
Hanya saja, Hanif masih enggan menjawab terkait adanya penolakan dari sejumlah pihak terkait kebijakan tersebut.
"Kami dukung upaya ini dan kami kawal jika dalam regulasinya dimintakan seperti itu," kata dia.
Baca juga: Ketum Aspadin Minta Pemprov Bali Kaji Ulang Larangan Air Minum Kemasan Plastik
Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (Aspadin), Rachmat Hidayat merasa keberatan terkait aturan Pemerintah Provinsi Bali yang melarang produksi dan penjualan air minum dalam kemasan (AMDK) plastik sekali pakai ukuran di bawah 1 liter.
Menurutnya, kebijakan tersebut dapat menimbulkan masalah baru atau multiplier effect.
"Kalau menutup pabrik akan berapa banyak lapangan kerja yang hilang belum lagi multiplier effect, ada industri hulu dan hilir, ada industri transportasi bahkan pegasong, industri ritel," kata dia saat dihubungi wartawan pada, Rabu (9/4/2025).
"Kita juga mendukung sektor pariwisata, wistawan yang mobile kan enggak mungkin bawa AMDK yang besar, berapa besar kerugian yang terjadi sementara apa kah memecahkan sampah tidak kan? Masalahnya tidak selesai tapi justru timbul masalah baru," imbuhnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang