Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampaikan Minta Maaf, DJ Pesta Kelulusan SMK Bali: Saya Sudah Berusaha Pakai Pakaian yang Layak

Kompas.com, 13 Mei 2025, 17:27 WIB
Hasan,
Bilal Ramadhan

Tim Redaksi

BULELENG, KOMPAS.com - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Tejakula di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, menjadi sorotan setelah beredar video acara pesta kelulusan siswa-siswi setempat yang mengundang DJ (disc jockey).

Dalam video tersebut memperlihat seorang DJ perempuan tampil dengan mengenakan seragam sekolah.

Sejumlah siswa-siswi tampak berjoget mengikuti musik yang dibawakan DJ tersebut.

Sejumlah komentar negatif muncul setelah video acara tersebut beredar dan viral di media sosial.

Diketahui DJ perempuan yang tampil dalam acara tersebut adalah Ketut Diah Krisna Dewi. Ia menyampaikan permintaan maaf setelah penampilannya menjadi sorotan.

"Dengan adanya kasus ini saya memohon maaf apabila memang pakaian yang mungkin masih dinilai kurang pantas," ujar Diah, Selasa (13/5/2025).

Baca juga: DJ Tampil di Pesta Kelulusan SMK di Bali, Kepsek Minta Maaf

"Saya sudah berusaha menggunakan pakaian yang selayaknya dibandingkan dengan performa saya di venue lain. Karena saya tahu di sana ada adik-adik dan saya berhadapan dengan instansi," imbuh dia.

Ia menyebut, tampil di pesta kelulusan sekolah tersebut atas undangan dari siswa-siswi.

"Saya menghadiri acara tersebut berdasarkan undangan dari pihak penyelenggara yg menghubungi langsung ke manajer. Tema, genre lagu, dan outfit sudah ditentukan oleh pihak penyelenggara," sebut dia.

Selama tampil, manajemen DJ Diah Krisna juga mengambil video dan foto untuk keperluan dokumentasi.

Cuplikan video itu juga ia unggah di akun Instagram miliknya. Namun ia menyayangkan video itu kemudian disebar tanpa seizinnya.

"Yang tidak saya sangka adalah video yang saya unggah, direpost dan diambil serta berikut serta ID saya tertera di postingan Senator yang itu mengundang pro dan kontra dan membias sampai saat ini," lanjut dia.

Baca juga: DJ Tampil di Pesta Kelulusan SMK di Bali, Disdikpora Buka Suara

Unggahan tersebut lalu mendapatkan sorotan dan komentar negatif dari warganet. Diah Krisna mengaku komentar itu membuat mentalnya terguncang.

"Semenjak adanya kejadian ini, kondisi mental saya kurang baik," tutupnya.

Sebelumnya, permohonan maaf juga disampaikan Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Tejakula, Nyoman Sudimahayasa, setelah sekolahnya menjadi sorotan.

Ia mengaku batu mengetahui acara tersebut saat menjelang acara.

Meski demikian ia menegaskan acara itu bukan bagian dari program resmi sekolah.

"Acara colour party ini atas inisiatif anak-anak yang lulus. Memang mereka minta izin ke sekolah namun kami tidak mengetahui apa itu colour party," ujar Nyoman, dikonfirmasi Minggu (11/5/2025) di Buleleng.

Baca juga: Video Viral, Anggota DPRD di Lampung Sawer DJ di Panggung, Hatami: Itu Acara Keluarga

Pembiayaan acara tersebut pun berasal dari siswa dengan persetujuan orang tua.

Sekolah, kata dia, sejak awal hanya memberikan izin untuk kegiatan bermain bubuk warna.

Ia mengaku sedari awal mengetahui jika acara tersebut mengundang DJ sebagai penampil.

"Kami tau ada DJ itu. Karena melihat ada tenda yang dipasang di lapangan basket, yang katanya itu untuk DJ-nya," ujarnya

"Namun memang salahnya, DJ yang diundang siswa kami berpakaian seksi. Sehingga kami menyampaikan permohonan maaf," imbuh dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Denpasar
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Denpasar
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Denpasar
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Denpasar
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Denpasar
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Denpasar
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Denpasar
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Denpasar
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Denpasar
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Denpasar
Pria di Jembrana Ditangkap Polisi karena Menanam Ganja di Rumah, Bibit Dibeli dari Spanyol
Pria di Jembrana Ditangkap Polisi karena Menanam Ganja di Rumah, Bibit Dibeli dari Spanyol
Denpasar
Angin Puting Beliung Sapu 3 Bangunan di Jembrana, Warga Mengungsi
Angin Puting Beliung Sapu 3 Bangunan di Jembrana, Warga Mengungsi
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau