Editor
"Kami sedang melanjutkan pembangunan MRT di Jakarta dari mulai HI sampai Ancol atau Kota Tua itu kira-kira 25 km, membutuhkan waktu sampai 2029 selesai. Jadi bisa dibayangkan membuat jalur ini tidak semudah membalikkan telapak tangan,” paparnya.
Baca juga: Gubernur Koster Ungkap Penyebab Kemacetan di Bali, Apa Solusinya?
Terlebih, kata Rano spesifik Bali dengan kekayaan dan kekuatan adatnya, ada bagian-bagian yang tidak bisa dilakukan.
Di mana membangun rel kereta ini tidak melalui konsep atas namun semuanya dari bawah.
“Kalau bawah ini tentu pekerjaannya jauh lebih panjang dan biayanya jauh lebih besar. Tapi mudah-mudahan kita bisa cari jalan MRT di Bali ini bisa terwujud,” paparnya.
Diakui Rano, proyek MRT ini, membutuhkan investasi yang tentunya sangat besar. Tentu Bali tidak akan bisa sendiri, dan Jakarta dinilai cukup bisa membantu.
“Tapi apakah Jakarta dan Bali cukup? Belum tentu, artinya kita harus mencari investor lagi. Cuma sebagai bridging itu diperlukan anggaran untuk perencanaan, bikin desain."
"Artinya tim ini harus kerja serius. Barangkali MRT ini menyiapkan ini hampir 2 tahun, untuk perencanaan itu juga memerlukan anggaran. Mungkin di sini Bali harus menurunkan APBD-nya untuk perencanaan itu,” tutupnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Pemprov Bali dan DKI Jakarta Akan Jalin Kerja Sama Pembangunan Kereta di Bali.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang