DENPASAR, KOMPAS.com - Seorang penjual bakso berinisial MMA (21) mencuri uang Rp 27 juta milik rekan kerjanya, inisial MA (28), di tempat mereka tinggal di Jalan Pulau Saelus II, Kecamatan Denpasar selatan, Kota Denpasar, Provinsi Bali.
Mirisnya, pelaku mencuri uang korban karena kecanduan bermain judi online atau judol.
"Pelaku berdalih melakukan pencurian tersebut karena terobsesi dengan permainan judi online sehingga nekat melakukan pencurian," kata Kepala Seksi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi, pada Jumat (13/6/2025).
Baca juga: Ayahnya Kena Kasus Judol, Manajer: FP Tetap Fokus Berkarya, Mentalnya Kuat, Nggak Down
Sukadi mengungkapkan, kasus pencurian ini baru diketahui korban pada Selasa (3/6/2025) sekitar pukul 22.00 Wita.
Saat itu, korban baru saja pulang berjualan bakso. Dia lalu memeriksa tas ransel miliknya yang disembunyikan di atas plafon kamar.
Korban syok saat mendapati uang Rp 27 juta hasil kerja kerasnya yang disimpan dalam tas tersebut telah hilang.
"Korban lalu menyampaikan kehilangan tersebut kepada bosnya yang kemudian melakukan pengecekan pada semua penghuni kamar yang juga sesama karyawan pedagang bakso, namun uang tersebut tidak ditemukan," kata dia.
Selanjutnya, korban melaporkan kejadian itu ke Polsek Denpasar Selatan untuk diproses secara hukum.
Baca juga: Kecanduan Judi Online, Pria di Banjarbaru Curi Mobil Mertua
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi mengindikasikan bahwa pelaku pencurian tersebut adalah salah satu penghuni kos yang tinggal bersebelahan dengan kamar korban.
Hingga akhirnya, polisi menangkap pelaku di lokasi yang sama, Kamis (12/6/2025) sekitar pukul 17.00 Wita.
"Pelaku dapat diamankan sepulang dari berjualan bakso. Lalu dilakukan interogasi di mana pelaku mengakui perbuatannya telah mengambil uang tunai tanpa sepengetahuan korban," kata Sukadi.
Atas perbuatannya, pelaku telah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka sesuai Pasal 362 KUHP dengan ancaman penjara paling lama 5 tahun.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang