DENPASAR, KOMPAS.com - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bali Mandara, dr I Gusti Ngurah Putra Dharma Jaya MKes, mengungkapkan bahwa 21 penumpang Fast Boat Dolpin II yang terlibat insiden tenggelam di Pelabuhan Sanur, dinyatakan selamat dan diperbolehkan pulang setelah menjalani perawatan.
Hingga Rabu (6/8/2025) sore, para pasien tersebut telah diizinkan menjalani rawat jalan.
Namun, satu penumpang asal Perancis harus dirujuk ke Rumah Sakit Siloam. Ia mengalami desaturasi, sesak napas, dan lemas.
Dari total 21 korban selamat yang dirawat di RS Bali Mandara, dua di antaranya merupakan warga negara Indonesia (WNI), sementara 19 lainnya adalah warga negara asing (WNA).
Baca juga: ABK Fast Boat Terbalik di Sanur Bali Ditemukan Tewas, Jumlah Korban Tewas Jadi 3 Orang
Warga asing tersebut terdiri dari dua orang asal Rusia, dua orang dari Amerika Serikat, tujuh orang asal Lituania, tiga warga negara China, tiga orang berkebangsaan Inggris, satu orang Perancis, dan satu orang dari Korea Selatan.
"Ada yang muntah, nyeri pada bahu kanan, lemas, sesak, mual, pusing, luka pada telapak kaki, tangan, wajah, dan luka lecet," jelas dr Ngurah Putra.
Dia juga menambahkan bahwa beberapa pasien mengalami nyeri pada dada, sesak, sakit kepala, napas agak berat, nyeri pada tangan kiri, hingga shock.
Sebelumnya, Fast Boat Dolpin II tenggelam dan kandas di alur masuk Pelabuhan Sanur, Denpasar, Selasa (5/8/2025).
Baca juga: 15 Korban Selamat Fast Boat Terbalik di Sanur Dirawat di RS Bali Mandara
Kapal tersebut diketahui berlayar dari Pelabuhan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, dengan total 80 orang di dalamnya, yang terdiri dari 73 penumpang WNA, dua WNI, dan lima ABK.
Dari insiden tersebut, sebanyak 77 orang dinyatakan selamat, dua orang meninggal dunia, dan satu orang masih dalam proses pencarian.
Petugas siaga dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar menerima informasi mengenai kejadian tersebut sekitar pukul 15.00 Wita.
"Info awal kami terima dari Bapak Putu, Pusdalops PB Provinsi Bali, pada pukul 16.25 Wita," kata I Nyoman Sidakarya, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar.
Sebanyak lima orang personel dikerahkan menuju lokasi kejadian, sementara tiga personel SRU laut menggunakan Rigid Inflatable Boat untuk melakukan pencarian.
"Kami berupaya terus menggali informasi terkait jumlah penumpang dan kondisi terkini," ungkap Sidakarya.
Baca juga: Kronologi Fast Boat Angkut 75 Wisatawan Terbalik Dihantam Ombak di Bali, 2 WN China Tewas
Tim SAR gabungan juga telah menyiapkan peralatan pendukung berupa drone thermal untuk pencarian melalui udara, jika diperlukan.
Posisi boat yang terbalik tidak terlalu jauh dari daratan.
"Dari video yang sempat kami terima dari masyarakat sekitar, terlihat sudah ada bantuan dari perahu atau boat yang berada dekat di seputaran lokasi. Semoga semua penumpang bisa ditemukan selamat," harap Sidakarya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang