Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turis Asing Pakai Perahu Karet Lintasi Genangan Banjir Bali, Sebut Pengalaman Menarik

Kompas.com, 10 September 2025, 15:56 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Andi Hartik

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Sebanyak 112 titik di Provinsi Bali dilanda banjir akibat hujan deras menguyur daerah tersebut sejak Selasa (9/9/2025) hingga Rabu (10/9/2025) pagi.

Berdasarkan laporan Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Bali, sebanyak 77 titik banjir terjadi di wilayah Kota Denpasar, 13 titik di Kabupaten Gianyar, dan 10 titik di Kabupaten Badung.

Kemudian, delepan titik di Kabupaten Tabanan. Kabupaten Karangasem dan Jembrana masing-masing terdapat dua titik banjir.

Baca juga: BNPB: Dua Warga di Jembrana Bali Meninggal Dunia akibat Banjir

Akibat kejadian ini, sejumlah wisatawan mancanegara yang tinggal sementara di beberapa akomodasi wisata di Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, ikut terdampak.

Pantauan Kompas.com di Jalan Dewi Saraswati, Seminyak, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, sejumlah turis asing tersebut terpaksa mengunakan perahu karet saat masuk dan keluar dari tempat penginapan.

Sedangkan, beberapa lainnya nekat menerobos banjir dengan berjalan kaki. Ketinggian air sekitar 50 sentimeter.

Baca juga: Banjir Ekstrem di Bali, Ahli Tata Ruang: Banyaknya Alih Fungsi Lahan Resapan Air Jadi Penyebabnya

Salah satunya, Derk (50), pria berkebangsaaan Afrika Selatan. Dia mengaku kejadian banjir merupakan suatu pengalaman menarik baginya.

"Ini adalah pengalaman yang menarik. Kita harus menangani segalanya. Bali adalah seperti ini. Kita tidak bisa melakukan apa-apa. Ini adalah pengalaman yang baik. Kita harus mengadopsi ini. Para turis harus mengadopsi ini. Ini adalah Bali. Selamat datang di Bali," kata dia di lokasi, Rabu.

Kendati demikian, pria yang mengaku sering berkunjung ke Bali dalam 10 tahun terakhir ini tetap berharap agar pemerintah bisa mengatasi banjir ini.

Ia pun tidak berancana untuk meninggalkan Bali karena adanya kejadian banjir ini.

"Di sini banyak hal indah walaupun tidak tempat terbaik di dunia. Bali harus ditata rapi agar menjadi tempat terbaik di dunia. Di sini makanan enak," kata dia.

Hal serupa juga dirasakan turis asing perempuan asal Selandia Baru, Billy Jade Totter (40). Dia menginap di salah satu hotel di Seminyak bersama suami dan dua orang anaknya yang masih remaja.

Billy mengaku tidak merasa terkejut meskipun baru pertama kali mengalami kejadian banjir. Ia dan keluarganya juga memilih untuk tetap berada di Bali dalam tiga minggu ke depan.

"Enggak (terkejut) karena kami kemarin melihat berita hujan besar dan tadi ada informasi banjir di mana-mana," kata dia.

Sebelumnya, Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan, curah hujan tinggi menjadi penyebab banjir sehingga sungai Tukad Badung tidak bisa menampung volume debet air, sehingga air meluap ke sejumlah titik tersebut.

"Ini kan hulunya jauh, panjang ini Tukad Badung ini kan panjang. Jadi curah hujan memang sangat tinggi dari kemarin selama sehari sampai tadi, ya tentu saja ini menimbulkan masalah banjir," kata dia di Pasar Kumbasari, Kota Denpasar, Rabu.

Koster juga masih enggan menyimpulkan banjir terjadi karena adanya alih fungsi lahan dan masyarakat membuang sampah ke sungai imbas TPA Suwung ditutup untuk sampah organik, sejak awal Agustus 2025.

"Jangan dulu buru-buru menyimpulkan ya, faktornya banyak ya," kata dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Proyeknya di Bali Ditutup oleh Pansus TRAP, Jimbaran Hijau: Kami Menunggu Dipanggil
Proyeknya di Bali Ditutup oleh Pansus TRAP, Jimbaran Hijau: Kami Menunggu Dipanggil
Denpasar
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Denpasar
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Denpasar
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Denpasar
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Denpasar
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Denpasar
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Denpasar
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Denpasar
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Denpasar
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Denpasar
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Denpasar
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau