DENPASAR, KOMPAS.com – Banjir mengepung hampir sebagian besar wilayah Kota Denpasar, Bali. Tak terkecuali area Sanur.
Di tengah derasnya hujan dan air yang semakin tinggi masuk ke dalam rumah, warga tak hanya menyelamatkan diri dan barang-barang berharga, tetapi juga hewan peliharaan.
Warga Denpasar, Ni Ketut Budiasih menceritakan, pamannya berjibaku menyelamatkan hampir 25 kambing peliharaannya. Hanya saja satu kambing tak terselamatkan dari banjir.
"Kambing-kambing itu dia pelihara di sawah. Kandang kambingnya isi atap. Cuma karena banjir, harus diselamatkan. Aku dengar satu sudah mati," tutur Budiasih, Kamis (11/9/2025).
Baca juga: Cerita Mencekam Korban Banjir Bali, Air Seperti Tsunami dan Warga Bergelantungan
Dalam video yang dia bagikan, terlihat di bawah hujan pamannya memindahkan satu per satu kambing ke tempat yang lebih aman. Tampak genangan air masih sekitar 50 sentimeter.
"Kambing itu memang bukan dia yang punya. Ada bosnya. Tapi dia bertanggung jawab untuk memelihara. Banyak sekali rumah orang di sini kebanjiran sampai selutut. Jam 03.00 Wita air sudah mulai naik," terang Budiasih.
Baca juga: Bali Darurat Banjir, Gubernur Koster: 70 Tahun Tak Pernah Hujan Sebesar Ini
Menurutnya, sekitar pukul 05.00 Wita, banjir sudah rata melanda warga di sekitar sana. Orang-orang pun ramai memindahkan sepeda motor ke luar rumah.
Mereka takut kondisi akan semakin parah. Sore hari sekitar pukul 18.00 Wita, listrik di rumah Budiasih padam.
"Mungkin ini dampak terlalu banyak pembangunan. Sederhananya, air pun bingung mencari jalan. Akibatnya seperti sekarang, banjir," ucapnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, petugas siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar mulai menerima laporan permintaan bantuan evakuasi korban banjir pada Rabu (10/9/2025) dini hari.
Sebagian besar wilayah Denpasar lumpuh terendam banjir akibat intensitas hujan tinggi mulai Selasa (9/9/2025).
Di Perumahan Wiraraja, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara, tim melakukan evakuasi warga yang memerlukan penanganan medis.
Daerah lainnya yang tergenang banjir di antaranya area Laksamana, Nuansa Kori, Lembusora, Ahmad Yani Utara, Bedahulu, Kampung Jawa, Kebo Iwa, Sutomo, Gunung Agung, Pulau Biak I, dan Angantaka.
"Awal pergerakan personel sempat menemui kendala karena banyak akses jalan yang tergenang banjir hingga tidak bisa dilintasi rescue truck. Tapi saat ini sudah ada di lokasi," ungkap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang