Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayinya Berusia 5 Hari Disapa Gibran, Ibu Oki: Senang Dapat Bantuan dan Perhatian dari Wapres

Kompas.com, 12 September 2025, 15:52 WIB
Bilal Ramadhan

Editor

DENPASAR, KOMPAS.com - Salah satu pengungsi di Banjar Sedana Mertha Ubung Denpasar Utara, Oki Vina Savitri (31) duduk terdiam di pojokan dengan menggendong bayi yang baru dilahirkannya 5 hari yang lalu.

Sebenarnya tak terlintas harapan dibenak untuk mendapatkan perhatian khusus dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam kunjungannya ke posko pengungsian tersebut, Jumat (12/9/2025).

Wapres Gibran yang terus berjalan dan menyapa warga untuk berbincang menampung keluhan.

Baca juga: Minta Bantuan Modal ke Gibran, Korban Banjir Bali: Saya Orang Solo Pak, Tolong Dibantu

Oki mulanya hanya diam sambil menatap bayinya di dalam gendongan, namun mata Gibran tertuju pada sang ibu dan bayi.

Gibran lantas bertanya dan sang ibu, Oki menjawab bayi tersebut baru berusia 5 hari, yang artinya tidak lama dari ia lahir musibah banjir itu terjadi.

Namun bersyukur nyawa mereka selamat meski barang-barang harta benda tak banyak bisa diselamatkan untuk fokus menyelamatkan sang bayi.

Gibran langsung meminta kepada para pejabat di lokasi yaitu ada Wakil Gubernur Bali, pangdam IX/Udayana, Kapolda Bali hingga Wakil Wali Kota Denpasar.

Gibran meminta agar bayi, anak-anak, ibu menyusui, lansia, penyandang disabilitas untuk diprioritaskan kebutuhannya di pengungsian.

Baca juga: Gibran Soroti Pembangunan Masif Saat Kunjungi Korban Banjir di Bali

Menanggapi perhatian dari Gibran tersebut, Oki mengaku sangat bersyukur, ia dan bayinya yang baru berusia 5 hari disapa langsung oleh orang nomor dua di republik ini.

Oki juga memperoleh bantuan berupa seperangkat perlengkapan bayi di dalam sebuah tas berwarna biru, ia senang karena bayinya paling tidak bisa tetap mendapatkan perawatan meski di pengungsian.

"Bersyukur, senang dapat bantuan, perhatian dari Wapres, ini dapat perlengkapan bayi," ungkap Oki.

Baca juga: Gubernur Koster Bantah Alih Fungsi Lahan Jadi Penyebab Banjir Parah di Bali

Oki pun menuturkan kejadian saat banjir melanda di kediamannya di Gang Mawar, bahwa mulanya air mulai masuk selututnya.

Namun dengan cepat, debit air meningkat hingga setinggi dadanya.

Yang ia prioritaskan terutama adalah keselamatan buah hati dan perlengkapan untuk bayinya yang baru dilahirkan.

"Mulanya air sudah naik, air selutut, habis itu saya bereskan baju bayi dulu, lalu tidak lama sudah sedada. Saya di Bali 1 tahun ini, saya tidak bekerja, kalau suami di proyek," tuturnya.

Kemudian terkait atensi dari Wapres termasuk kemudahan kepengurusan dokumen-dokumen yang hanyut, Oki merasa senang karena ini menjadi jaminan baginya memperoleh kembali dokumen penting.

"Semua rusak hanyut, cuma tas sama baju bayi yang kami selamatkan. Ya itu bagus (mengurus dokumen) biar mudah mengurusnya," pungkas Oki.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Kisah Pengungsi, Bayinya Baru Usia 5 Hari Dapat Perhatian Dari Wapres Gibran, Oki Bersyukur.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Denpasar
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Denpasar
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Denpasar
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Denpasar
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Denpasar
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Denpasar
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Denpasar
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Denpasar
Pria di Jembrana Ditangkap Polisi karena Menanam Ganja di Rumah, Bibit Dibeli dari Spanyol
Pria di Jembrana Ditangkap Polisi karena Menanam Ganja di Rumah, Bibit Dibeli dari Spanyol
Denpasar
Angin Puting Beliung Sapu 3 Bangunan di Jembrana, Warga Mengungsi
Angin Puting Beliung Sapu 3 Bangunan di Jembrana, Warga Mengungsi
Denpasar
Banjir Bandang di Crystal Bay Nusa Penida Bali, Aktivitas Wisata Ditutup Sementara
Banjir Bandang di Crystal Bay Nusa Penida Bali, Aktivitas Wisata Ditutup Sementara
Denpasar
Pengendara Moge di Bali Pakai Jaket Polantas dan Lampu Strobo, Polisi: Dikenai Sanksi Teguran
Pengendara Moge di Bali Pakai Jaket Polantas dan Lampu Strobo, Polisi: Dikenai Sanksi Teguran
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau