Pihak desa langsung berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk Puskeswan, yang telah ke lokasi untuk menangani kasus gigitan anjing ini.
"Sudah kami koordinasikan lebih lanjut dengan Puskeswan, mereka sudah turun ke desa langsung menuju lokasi untuk menindaklanjuti kejadian tersebut," ujarnya.
Kepala desa memastikan anjing yang menggigit para pendaki merupakan anjing liar yang sering terlihat di kawasan puncak.
Keberadaan hewan-hewan tersebut diduga karena banyak pendaki meninggalkan sisa makanan di jalur pendakian.
"Kalau di puncak itu sekarang banyak sekali anjing liar. Karena banyak pendaki, mungkin mereka betah di sana karena ada sisa makanan," jelasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang