DENPASAR, KOMPAS.com – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Udayana (Unud), menyerahkan donasi Rp 12.703.354 kepada keluarga mahasiswa inisial TAS (22).
Diketahui bahwa TAS meninggal dunia setelah jatuh dari gadung FISIP Unud pada Rabu (15/10/2025).
Ketua BEM Fisip Unud, Eka Baskara, menyampaikan bahwa dana tersebut adalah donasi yang dikelola oleh BEM Fisip saja.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban dan transparansi kepada publik, pihak BEM Fisip juga melaporkan detailnya melalui akun media sosial resmi mereka.
"Kami handle untuk donasi di atas (tersebut) saja. Tidak ada lanjutan donasi yang kami handle setelah ini karena kami sudah memberikan tenggat juga," jelas Eka yang dikonfirmasi Kompas.com, Senin (20/10/2025).
Baca juga: Polisi Pastikan Mahasiswa Unud yang Tewas Jatuh dari Gedung Bukan Karena Bullying
Ia melanjutkan, untuk transparansi bisa di scan (melalui akun media sosial Instagram) langsung lengkap dengan mutasinya.
Dalam laporannya, BEM Fisip Unud menyampaikan donasi telah disalurkan kepada keluarga, khususnya kepada Ibu TAS pada Sabtu (18/10/2025).
"Setiap rupiah yang diberikan adalah wujud nyata dari solidaritas dan rasa empati kita sebagai satu keluarga besar Fisip Udayana. Terima ksih atas perhatian, dukungan, dan doa dari seluruh pihak yang terlibat."
Baca juga: Kematian Mahasiswa FISIP Unud Belum Jelas, Kampus Mengaku Sudah Tugaskan Satgas PPK Dalami Kasusnya
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kasus kematian mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Udayana (Unud), berinisial TAS (22), belum menemukan titik terang.
Orangtua korban yang sebelumnya sempat tidak melaporkan kasus ini ke polisi, akhirnya memutuskan untuk melapor.
Menanggapi hal ini, Ketua Unit Komunikasi Publik Universitas Udayana, Dr Dewi Pascarani, saat dikonfirmasi Kompas.com pada Minggu (19/10/2025), menyebut pihak kampus sudah menugaskan Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (PPK) untuk mendalami kasus ini.
"Unud sudah menugaskan Satgas PPK untuk mendalami kasus ini. Kami berkomitmen untuk memberikan sanksi yang sesuai dengan peraturan yang berlaku," jelas dia.
Baca juga: Mendikti Kaget Dengar Kasus Timothy Mahasiswa Unud, Langsung Telepon Rektor Minta Penjelasan
Orangtua korban telah melaporkan peristiwa tersebut secara resmi ke polisi untuk mengetahui secara pasti kronologi insiden yang menimpa anaknya.
"Ingin mencari kebenaran kronologi kematian (TAS) karena yang selama ini kita terima itu berita masih simpang siur terkait kronologis kematiannya. Oleh sebab itu saya serahkan kepada pihak kepolisian yang memang sudah jadi tugasnya mereka, karena saya pun juga gak bisa menyelidiki masalah ini," kata Lukas Triana Putra, ayah kandung korban di Polresta Denpasar, pada Sabtu (18/10/2025).
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang