Editor
DENPASAR, KOMPAS.com - Seorang warga negara asing (WNA) asal Rusia, Sergei Domogatskii atau dikenal dengan nama Mr Terimakasih akhirnya menyambangi Polda Bali.
Kedatangan Mr Terimakasih untuk melaporkan dugaan tindak pidana pemerasan dan kekerasan secara bersama-sama yang dialaminya di dua Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Denpasar dan Badung, Bali.
Dalam laporannya, Mr Terimakasih mengaku mengalami penculikan, penganiayaan, dan kerugian finansial setelah dipaksa mentransfer mata uang Kripto senilai ribuan Dolar AS.
Peristiwa dramatis yang dialami Mr Terimakasih di Bali itu terjadi pada Sabtu, 18 Oktober 2025, sekitar pukul 22.30 Wita.
Baca juga: WN Rusia Mengaku Diculik karena Bocorkan Informasi Gangster di Bali
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Bali, Kombes Pol Ariasandy, korban saat itu tengah mengendarai sepeda motor di sekitar Kawasan Pelabuhan Sanur, Denpasar, sebelum tiba-tiba dihadang oleh sebuah mobil Alphard.
"Dua orang tak dikenal yang mengenakan seragam dan topeng warna hitam keluar dari mobil dan memaksa pelapor atau Sergei Domogatskii masuk ke dalam mobil. Kemudian korban dibawa menuju sebuah rumah di daerah Bukit, Jimbaran, Kuta Selatan," jelas Kombes Ariasandy, Selasa (21/10/2025).
Setibanya di lokasi, dugaan kekerasan terhadap Mr Terimakasih langsung terjadi.
Diakui korban, dirinya dipukul dan disiksa menggunakan aliran listrik.
Para pelaku kemudian memaksa Mr Terimakasih untuk menyerahkan telepon genggamnya dan membuka password HP.
Baca juga: BEM Unud Datangi Polda Bali, Kawal Proses Hukum Kematian TAS
Tujuan utama para pelaku, yakni untuk menguras aset digital korban.
Mereka berhasil memindahkan uang dari dompet Kripto milik Mr Terimakasih senilai 4.617 USDT (setara sekitar 4.617 Dolar AS atau sekitar Rp73 juta, dengan asumsi kurs Rp16.000/USD).
Dua jam berselang korban diculik, situasi semakin mencekam ketika tiga orang terduga pelaku WN Rusia lainnya datang ke lokasi.
Ketiganya meminta tebusan fantastis pada Mr Terimakasih yakni sebesar $1.000.000 (satu juta Dolar AS), dengan ancaman akan menjebloskan korban ke penjara.
Para pelaku bahkan menaruh suatu barang yang menyerupai pistol dan sebuah bungkusan yang dikatakan sebagai obat narkotika di genggaman tangan Mr Terimakasih.
Karena korban mengaku tidak memiliki uang sebanyak itu, para pelaku memasukkannya kembali ke dalam mobil.
Baca juga: Warga Nusa Penida Bali Keluhkan Seringnya Mati Lampu: Bisa 3 Kali Sehari Seperti Minum Obat