Jelang Natal dan Tahun Baru, Harga Telur di Buleleng Merangkak Naik

BULELENG, KOMPAS.com - Menjelang hari raya Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, harga telur ayam di sejumlah pasar di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, mengalami kenaikan. Harga telur ayam di tingkat pedagang menyentuh harga Rp 33.000 per kilogram.

"Harga (telur ayam) naik terus. Sudah sekitar dua minggu terakhir ini sampai sekarang belum turun," ujar Luh Riani (34), salah satu pedagang telur di Pasar Buleleng, Kamis (22/12/2022).

Menurut Riani, harga telur ayam terus merangkak naik dari harga sebelumnya Rp 28.000 per kilogram hingga Rp 33.000 per kilogram.

Ia menjelaskan, setiap tahunnya, kenaikan harga telur kerap kali terjadi menjelang Natal dan tahun baru.

Baca juga: Turnamen Futsal Antarpelajar di Buleleng Ricuh, Diduga Suporter Terprovokasi Ulah Pemain

"Mungkin karena hari raya dan tahun baru juga jadi mempengaruhi harga naik," katanya.

Kenaikan harga di pasaran disebabkan oleh naiknya harga dari pihak pemasok, sehingga pedagang pun menyesuaikan kenaikan harga jual telur ayam.

Baca juga: Keroyok Kakak Adik Gara-gara Parkir, 5 Pemuda di Buleleng Jadi Tersangka

Sementara itu, pedagang telur ayam di Pasar Banyuasri Buleleng, Komang Widiana (41) menduga kenaikan harga telur ini dipengaruhi kenaikan harga pakan ayam.

Kata dia, harga telur naik dari awalnya Rp 48.000 per krat hingga sekarang mencapai Rp 55.000 per krat.

"Sudah dari bulan lalu naik. Katanya sih karena pakannya mahal sama peternaknya. Sama harga solar juga untuk pengiriman," ujarnya.

Sebagai pedagang, Widiana menduga kenaikan harga telur ayam akan bertahan hinga awal 2023.

Saat ini, kata dia, stok untuk telur masih terpenuhi dan belum pernah kosong.

Dengan kenaikan harga telur ini, banyak pembeli atau pelanggannya yang mengeluh, terutama pedagang makanan.

"Banyak yang mengeluh tapi ya mau bagaimana lagi," tutupnya.