Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Sebut Banyak Vila Ilegal di Bali dan Berisiko Disalahgunakan

Kompas.com - 21/05/2024, 16:34 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BADUNG, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengungkapkan masih banyak vila di Bali yang tidak memiliki izin usaha pariwisata atau ilegal.

Menurutnya, keberadaan vila-vila ilegal tersebut berisiko disalahgunakan, seperti dijadikan sebagai tempat transaksi narkoba dan tindakan pidana lainnya oleh para pelanggan.

"Banyak vila-vila sekarang tidak memiliki izin sebagai usaha pariwisata sehingga timbul vila-vila itu digunakan untuk narkoba, digunakan untuk kegiatan yang melanggar hukum," katanya usai membuka rapat koordinasi standarisasi dan sertifikasi usaha sektor pariwisata di Kuta, Badung, Bali, pada Selasa (21/5/2024).

Baca juga: Menparekraf Siapkan Regulasi untuk Tarik Investasi Family Office di Bali

Sandiaga pun menyayangkan masih rendahnya kesadaran para pelaku usaha ini akan pentingnya standarisasi dan sertifikasi akomodasi wisata yang mereka tawarkan.

Padahal, Bali merupakan pusat pariwisata Indonesia yang banyak dikunjungi oleh wisatawan mancanegara.

Baca juga: Bocah 14 Tahun di Bali Diperkosa 3 Pria Dewasa di Hotel, Korban Kenal Pelaku di Medsos

Karena itu, Sandiaga mendorong pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya untuk terus mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat terkait pentingnya Standar Nasional Indonesia (SNI) Kebersihan, Kesehatan, Keamanan, dan Lingkungan Berkelanjutan atau SNI CHSE.

"Ini harus terus kita masifkan karena kita mendengar terjadi kecelakaan maupun praktik perilaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang melanggar peruntukan dan perizinan dan sebagainya," katanya.

"Sedangkan di Bali sendiri ini pusatnya pariwisata kita tapi jumlah perusahaan yang tersertifikasi masih sangat rendah," imbuhnya.

Sebagai informasi, kasus vila yang dijadikan tempat transaksi narkoba sering terjadi beberapa tahun belakangan di Bali.

Teranyar, polisi membongkar pabrik pembuatan narkotika jenis ganja hidroponik dan mephedrone di sebuah vila di Canggu, Kabupaten Badung, Bali, pada Kamis (2/5/2024) lalu.

Adapun, bisnis narkotika ini dijalankan oleh saudara kembar, berinisial IV (31) dan MV (31), asal Ukraina, yang berperan sebagai pemilik dan peracik. Mereka dibantu oleh, KK, pria asal Rusia yang bertindak sebagai pengedar.

Mereka menempati bangunan vila yang dilengkapi sebuah ruangan bawah tanah atau bunker sebagai tempat menanam ganja secara hidroponik dan meracik mephedrone serta ekstasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pungutan Wisman Diusulkan Naik 50 Dolar AS, PHRI: Mereka Bakal Kabur ke Thailand

Pungutan Wisman Diusulkan Naik 50 Dolar AS, PHRI: Mereka Bakal Kabur ke Thailand

Denpasar
147 Tersangka Narkoba di Bali Ditangkap dalam 16 Hari

147 Tersangka Narkoba di Bali Ditangkap dalam 16 Hari

Denpasar
Kepala Desa di Buleleng Ditangkap karena Narkoba, Pj Bupati: Memalukan

Kepala Desa di Buleleng Ditangkap karena Narkoba, Pj Bupati: Memalukan

Denpasar
WN Amerika Ditemukan Terluka Parah di Vila Bali, Diduga Gangguan Mental

WN Amerika Ditemukan Terluka Parah di Vila Bali, Diduga Gangguan Mental

Denpasar
Identitas 17 Korban Tewas akibat Kebakaran Gudang Elpiji di Bali

Identitas 17 Korban Tewas akibat Kebakaran Gudang Elpiji di Bali

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Polisi Gerebek 'Apotek' Sabu di Buleleng, Barang Disuplai Napi Lapas Surabaya

Polisi Gerebek "Apotek" Sabu di Buleleng, Barang Disuplai Napi Lapas Surabaya

Denpasar
Seleksi Turis Asing ke Bali, Tarif Pungutan Wisman Diusulkan Naik Jadi 50 Dolar AS

Seleksi Turis Asing ke Bali, Tarif Pungutan Wisman Diusulkan Naik Jadi 50 Dolar AS

Denpasar
Kepala Desa di Buleleng Ditangkap Usai Pesta Sabu

Kepala Desa di Buleleng Ditangkap Usai Pesta Sabu

Denpasar
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kebakaran Gudang Elpiji yang Tewaskan 17 Karyawan di Bali

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kebakaran Gudang Elpiji yang Tewaskan 17 Karyawan di Bali

Denpasar
Polisi Menduga Tukang Oplos Biang Kerok Kelangkaan Elpiji 3 Kg di Bali

Polisi Menduga Tukang Oplos Biang Kerok Kelangkaan Elpiji 3 Kg di Bali

Denpasar
11 Jenazah Telantar di Bali Dikremasi, Ada Jasad yang Ditolak Keluarga

11 Jenazah Telantar di Bali Dikremasi, Ada Jasad yang Ditolak Keluarga

Denpasar
Pengoplos Elpiji di Bali Beroperasi 2 Bulan, Mengaku untuk Bayar Utang di Bank

Pengoplos Elpiji di Bali Beroperasi 2 Bulan, Mengaku untuk Bayar Utang di Bank

Denpasar
Kisah Eka Darmawan Pilih Kelola Sampah Plastik di Bali, Kini Ekspor Produk hingga ke Spanyol

Kisah Eka Darmawan Pilih Kelola Sampah Plastik di Bali, Kini Ekspor Produk hingga ke Spanyol

Denpasar
Wisatawan Qatar Tewas Tenggelam di Pantai Kelingking Bali

Wisatawan Qatar Tewas Tenggelam di Pantai Kelingking Bali

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com