DENPASAR, KOMPAS.com - Seorang jurnalis asal Spanyol berinisial FBC (55) dideportasi dari Bali setelah terdeteksi tinggal di Indonesia melebihi batas waktu izin tinggalnya selama lebih dari tiga tahun.
Proses deportasi berlangsung pada Jumat, 20 Desember 2024, melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Kepala Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Denpasar, Gede Dudy Duwita menjelaskan, FBC masuk ke Indonesia melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Januari 2020.
Baca juga: Imigrasi Labuan Bajo Deportasi WNA Malaysia karena Tinggal Melebihi Batas Waktu
Saat itu, ia datang dengan menggunakan Izin Tinggal Kunjungan (ITK) yang berlaku hingga 2 Mei 2021.
Namun, hingga Desember 2024, FBC tetap berada di Indonesia tanpa memperbarui izin tinggalnya atau overstay 1.316 hari.
"FBC mengaku selama berada di Indonesia sering berpindah-pindah tempat tinggal, termasuk di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), serta beberapa lokasi di Bali seperti Saba, Canggu, Munggu, Ubud, dan Pemuteran," ungkap Dudy dalam keterangan tertulis pada Minggu (21/12/2024).
Baca juga: Pernah Viral, Tempat Wisata Tebing Koja di Tangerang Kini Sepi karena Pungli
Dudy menambahkan, selama di Indonesia, FBC sebagian besar bekerja sebagai jurnalis dan penulis media daring untuk publikasi di Spanyol.
Ia juga berencana untuk membangun bisnis di Bali, meskipun rencana tersebut belum terwujud hingga saat ini.
Saat pemeriksaan, FBC tidak dapat menunjukkan dokumen perjalanan yang sah.
Ia mengaku bahwa paspornya kemungkinan tidak dikembalikan setelah perpanjangan izin tinggal yang dilakukan melalui seorang agen.
"FBC mengetahui izin tinggalnya sudah habis, tetapi tidak berusaha untuk memperpanjangnya karena alasan masalah finansial," kata Dudy.
FBC dikenakan sanksi sesuai dengan Pasal 78 Ayat 3 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.
Setelah menjalani proses detensi selama 10 hari, FBC akhirnya dideportasi setelah kerabatnya bersedia membiayai kepulangannya.
Ia diterbangkan ke Josep Tarradellas Barcelona-El Prat Airport, Spanyol, pada 20 Desember 2024.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang