Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Nenek Korban Ruko Roboh akibat Banjir Bali Ditemukan Tertimbun Reruntuhan

Kompas.com, 11 September 2025, 23:17 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Andi Hartik

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Jenazah seorang nenek bernama Maimunah (71), korban bangunan rumah toko roboh akibat banjir di Jalan Sulawesi, Kota Denpasar, Bali, ditemukan tewas tertimbun reruntuhan bangunan pada Kamis (11/9/2025) malam.

Komandan Korem (Danrem) 163/Wira Satya, Brigjen TNI Ida I Dewa Agung Hadisaputra, jenazah berhasil ditemukan kurang lebih 50 meter dari titik lokasi bangunan yang roboh.

"Syukur alhamdulillah pada malam hari ini pukul 21.33 Wita, jenazah ibu Hj. Maimunah ditemukan. Upaya kami dari kemarin sore sudah menemukan hasil pada malam hari ini," kata dia usai mengevakuasi jenazah korban, Kamis.

Baca juga: Koster Bolak-balik Pantau Pencarian Korban Bangunan Roboh Akibat Banjir Bali

Ia mengatakan, operasi pencarian ini melibatkan 25 personel TNI dan beberapa petugas Basarnas Bali serta dibantu oleh masyarakat setempat.

Tim gabungan awal melakukan pencarian dengan cara membongkar bangunan toko menggunakan dua alat ekskavator.

Namun, tidak membuahkan hasil.

Baca juga: Satu Lagi Jenazah Korban Banjir Bali Ditemukan, Berikut Identitasnya

Selanjutnya, sebagian petugas melakukan penyisiran di pinggir Sungai Tukad Badung. Hingga akhirnya, jenazah korban berhasil ditemukan.

"Anggota Basarnas dan TNI turun langsung melakukan kegiatan secara manual. Melihat sebuah tangan yang posisinya naik ke atas, meyakinkan bahwa itu jenazah, akhirnya melakukan evakuasi," kata dia.

Operasi pencarian ini juga dipantau langsung oleh Gubernur Bali Wayan Koster, didampingi Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara dan Wakil Wali Kota Denpasar, Arya Wibawa.

Dalam kesempatan itu, Koster mengucapkan terima kasih kepada petugas TNI dan Basarnas yang tidak kenal lelah mencari keberadaan jenazah korban hingga malam hari.

"Terima kasih kepada jajaran TNI dan Basarnas yang telah bekerja keras. Saya mengikuti dari pagi (proses pencarian). Berkat doa semuanya, malam ini bisa selesai," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, enam orang diduga menjadi korban robohnya dua bangunan ruko ini.

Yakni, Toko Taslim, dihuni oleh Tasnim (54) perempuan dan anaknya, Farwa Husein (32).

Baca juga: Bali Darurat Banjir, Gubernur Koster: 70 Tahun Tak Pernah Hujan Sebesar Ini

Keduanya telah ditemukan dalam kondisi meninggal.

Sedangkan, Toko Centrum dihuni oleh satu keluarga yang terdiri dari ibu, Maimunah (71), bersama anak perempuannya, Nadira (48), menantunya Muis (50), dan cucunya, Khusay (23).

Kemudian, Muis dan Khusay ditemukan selamat dan masih dalam perawatan di rumah sakit.

Sedangkan, Nadira telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di Dam Taman Pancing, Kota Denpasar, pada Rabu (10/9/2025).

Rizal Husain (63), saudara kandung Maimunah, menduga bangunan roboh saat Maimunah tengah memasak di dapur sekitar pukul 06.30 Wita.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Denpasar
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Denpasar
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Denpasar
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Denpasar
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Denpasar
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Denpasar
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Denpasar
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Denpasar
Pria di Jembrana Ditangkap Polisi karena Menanam Ganja di Rumah, Bibit Dibeli dari Spanyol
Pria di Jembrana Ditangkap Polisi karena Menanam Ganja di Rumah, Bibit Dibeli dari Spanyol
Denpasar
Angin Puting Beliung Sapu 3 Bangunan di Jembrana, Warga Mengungsi
Angin Puting Beliung Sapu 3 Bangunan di Jembrana, Warga Mengungsi
Denpasar
Banjir Bandang di Crystal Bay Nusa Penida Bali, Aktivitas Wisata Ditutup Sementara
Banjir Bandang di Crystal Bay Nusa Penida Bali, Aktivitas Wisata Ditutup Sementara
Denpasar
Pengendara Moge di Bali Pakai Jaket Polantas dan Lampu Strobo, Polisi: Dikenai Sanksi Teguran
Pengendara Moge di Bali Pakai Jaket Polantas dan Lampu Strobo, Polisi: Dikenai Sanksi Teguran
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau