Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Agung: Mitos dan Aktivitas Vulkanik

Kompas.com - 24/12/2021, 15:48 WIB
Dini Daniswari

Penulis

Gunung Agung menghidupi mereka, seperti memberi air untuk mengairi tanaman, kebun, dan kebutuhan lainnya.

Maka ketika, ada amukan dasyat lava Gunung Agung, banyak cerita mistis, irasional mewarnai petaka ini.

Gunung Agung Gunung Api Jenis Stratovolcano

Dikutip dari jurnalth.pusair-pu.go.id, Gunung Agung merupakan gunung berapi jenis Stratovolcano. Yaitu, gunung berapi yang mempunyai bentuk khas mengerucut dengan kubah lava di atas nya dan memiliki material penyusun yang berlapis antara lava, piroklastik, dan abu vulkanik.

Baca juga: Pesona Pantai Senggigi, Bisa Lihat Gunung Agung di Bali dari Lombok

Sebagai gunung berapi, Gunung Agung rentan terjadi aktivitas vulkanik, sepertihalnya
aktivitas yang terjadi pada 16 Oktober 2021.

Saat itu, aktivitas vilkanik yang terjadi berupa gempa di lokasi di sekitar Desa Ban, Kecamatan
Kubu, Kabupaten Karangasem. Daerah yang berdekatan dengan lokasi gempa adalah Kabupaten Karangasem dan Bangli. Bangli merupakan lokasi Gunung Batur, sedangkan Karangasem merupakan lokasi Gunung  Agung.

Endapan Kuarter di Wilayah Gunung Agung

Dikutip dari vsi.esdm.go.id, lokasi itu rentan terjadinya gempa bumi karena morfologi'daerah
berupa perbukitan bergelombang hingga terjal. Sebagian lagi, wilayahnya berupa dataran, dataran bergelombang, dan lembah.

Daerah tersebut juga tersusun oleh endapan kuarter berupa batuan rombakan gunung api Buyan-Buratan dan Batur, yang terdiri dari lahar dan tuf (batu putih yang mengandung debu vulkanik).

Baca juga: Kolom Abu Setinggi 2 Kilometer Saat Erupsi Gunung Agung Bukan Awan Panas

Sedangkan, batuan Gunung Agung terdiri dari aglomerat (blok besar material vulkanik), tuf, lava, lahar, dan ignimbrite (endapan alira piroklastik). Selain itu, Gunung Agung juga terdiri dari endapan lain yang merupakan endapan aluvial rombakan.

Endapan kuater bersifat urai, lepas, belum kompak, dan memperkuat efek guncangan.
Sehingga, endapan tersebut rawan gempa.

Sesar Aktif di Wilayah Gunung Agung 

Selain morfologi, perbukitan yang tersusun dari batuan rombakan gunung api yang telah mengalami pelapukan juga rentan terjadi gerakan tanah. Kondisi ini makin mengkhawatirkan dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.

Berdasarkan data mekanisme dari BMKG lokasi gempa bumi dan kedalaman, dalam kasus aktivitas vulkanik yang terjadi ada 16 Oktober 2021, gempa bumi diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif dengan mekanisme sesar mendatar.

Baca juga: PVMBG Imbau Wisatawan Hindari Puncak Gunung Agung Selama Lebaran

Karateristik sesar tersebut belum teridentifikasikan dengan baik. Berdasarkan kenampakkan
data Demnas (data dari Badan Informasi geospasial), pada bagian timur laut dari lokasi pusat
gempa bumi terdapat kelurusan dengan arah timur laut - barat daya.

Diperkirakan, wilayah itu merupakan zona dari sesar aktif sebagai penyebab gempa.
Selama ini, sesar tersebut teridentifikasi sebagai sumber gempa bumi di Pulau Bali.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Bali Antisipasi SPBU 'Nakal' Jelang Mudik Lebaran 2024

Polda Bali Antisipasi SPBU "Nakal" Jelang Mudik Lebaran 2024

Denpasar
Kronologi WNA Amerika Serikat Diduga Sekap Bocah di Bali, Bermula Bertemu di Warung

Kronologi WNA Amerika Serikat Diduga Sekap Bocah di Bali, Bermula Bertemu di Warung

Denpasar
Dendam Sering Dimanfaatkan, Pria di Bali Aniaya Teman Kerjanya

Dendam Sering Dimanfaatkan, Pria di Bali Aniaya Teman Kerjanya

Denpasar
Baru 1 Bulan Bekerja, Karyawan Vila di Bali Curi Barang Senilai Rp 22,7 Juta

Baru 1 Bulan Bekerja, Karyawan Vila di Bali Curi Barang Senilai Rp 22,7 Juta

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Denpasar
WNA Amerika yang Culik Bocah 8 Tahun di Bali Jalani Tes Kejiwaan

WNA Amerika yang Culik Bocah 8 Tahun di Bali Jalani Tes Kejiwaan

Denpasar
Culik Bocah Perempuan di Bali, WN Amerika Serikat Ditangkap Polisi

Culik Bocah Perempuan di Bali, WN Amerika Serikat Ditangkap Polisi

Denpasar
WN Australia Dideportasi karena Promosikan Spa Milik Pacarnya

WN Australia Dideportasi karena Promosikan Spa Milik Pacarnya

Denpasar
Dinsos Bali Pulangkan 109 Gelandangan ke NTB dan Jatim

Dinsos Bali Pulangkan 109 Gelandangan ke NTB dan Jatim

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 27 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 27 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Denpasar
Bangunan Lama di Lapas Kerobokan Bali Terbakar, Kerugian Rp 200 Juta

Bangunan Lama di Lapas Kerobokan Bali Terbakar, Kerugian Rp 200 Juta

Denpasar
Tersesat Saat Turun, 4 Pendaki Gunung Sanghyang di Bali Dievakuasi SAR

Tersesat Saat Turun, 4 Pendaki Gunung Sanghyang di Bali Dievakuasi SAR

Denpasar
Mensos Risma Menangis Ceritakan Pengusaha yang Terima Pekerja Penyandang Disabilitas

Mensos Risma Menangis Ceritakan Pengusaha yang Terima Pekerja Penyandang Disabilitas

Denpasar
Kesal Kena Denda 'Overstay', WN Perancis Lecehkan Petugas Imigrasi di Bandara Bali

Kesal Kena Denda "Overstay", WN Perancis Lecehkan Petugas Imigrasi di Bandara Bali

Denpasar
Aksi 2 Turis Spanyol di Bali Tarik-Menarik Kalung dengan Penjambret dan Jatuh dari Motor

Aksi 2 Turis Spanyol di Bali Tarik-Menarik Kalung dengan Penjambret dan Jatuh dari Motor

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com