KOMPAS.com - Seorang pria di Bali bernama Putu Sugiarta (53) tinggal bersama jenazah ibunya, Wayan Terpi (96) selama 54 hari.
Sugiarta juga mengawetkan jenazah ibunya dengan es batu agar tidak membusuk selama kurang lebih dua bulan lamanya.
Baca juga: Demi Wasiat, Pria di Bali Tinggal Bersama Jenazah Ibunya Selama 54 Hari
Wayan Terpi yang merupakan warga Banjar Dinas Karya Nadi, Desa Rangdu, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng itu meninggal dunia pada Rabu (13/11/2021).
Sejak saat itu, sang anak, Sugiarta memberikan es batu dalam jumlah banyak pada jenazah ibunya.
Sampai akhirnya, para tetangga curiga dengan keberadaan Wayan Terpi yang sudah tidak pernah terlihat.
Warga kemudian mencari tahu dan menemukan Wayan Terpi sudah meninggal dunia.
Meski warga sudah meminta agar jasad ibunya dimakamkan, Sugiarta masih bersikeras menolak.
"Karena ada perbedaan pendapat itu, (warga) akhirnya melapor polisi agar jenzahnya bisa cepat dikubur," kata Kapolsek Seririt Kompol Gede Juli saat dihubungi, Senin (27/12/2021).
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 27 Desember 2021
Rupanya tindakan Sugiarta yang tidak wajar itu karena wasiat sang ibu.
Ibunya berwasiat agar jenazahnya dirawat sendiri selama empat bulan.
Namun belum genap dua bulan, warga sudah mengetahui kondisi almarhum yang meninggal dunia.
"Alasannya menjalankan pesan dari korban yang mengatakan kalau meninggal agar merawat almarhum selama empat bulan tanpa melibatkan keluarga lain," katanya.
Baca juga: Polisi Tangkap Komplotan Maling Motor di Bali, Pelaku Pernah Beraksi di 3 Kabupaten
Warga lalu melaporkan temuan itu ke kantor polisi.
Polisi yang mendatangi lokasi kemudian melakukan mediasi dengan Sugiarta dan warga setempat.
Setelah perundingan alot, jenazah Wayan Terpi akhirnya dimakamkan pada Minggu (26/12/2021).
Baca juga: Resmikan Bali International Hospital, Jokowi: Obat dan Bahan Baku Jangan Mengimpor Lagi
Polisi sempat melakukan pemeriksaan terhadap Sugiarta untuk mengetahui kemungkinan adanya tindak pidana dalam kejadian itu.
Namun, polisi tak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan terhadap korban.
"Kita memastikan meninggalnya tidak bermasalah, baik pemeriksaan medis, dan kita juga sudah melakukan pemeriksaan saksi-saksi baik keluarga, tetangga, dan anak kandungnya. Kesimpulan kami, tidak ada indikasi hal yang mencurigakan," pungkasnya.
(KOMPAS.com/Penulis: Kontributor Bali, Ach. Fawaidi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.