Porsi makan Kebo Iwa sama dengan porsi makan untuk seribu orang. Jika, penduduk desa sedang tidak membutuhkan tenaganya, mereka tetap harus menyediakan makan untuk Kebo Iwa.
Sebab jika tidak, Kebo Iwa bisa marah yang dapat mencelakakan seluruh penduduk desa.
Suatu hari datang musim paceklik yang menyebabkan seluruh hasil panen penduduk gagal. Penduduk desa kekurangan makanan.
Terjadilah hal yang ditakutkan penduduk, Kebo Iwa kekurangan makan, ia mengamuk.
Ia memakan ternak dan menghancurkan rumah-rumah warga.
Baca juga: Tercemar, Air Danau Batur Bali Tidak Layak Dikonsumsi Langsung
Karena, banyak korban jiwa dan kerusakan yang ditimbulkan oleh Kebo Iwa.
Penduduk mulai menyusun siasat untuk melenyapkan Kebo Iwa.
Suatu hari, Kebo Iwa dipanggil untuk membantu membangun desa kembali. Penduduk juga berjanji akan menyediakan makanan sebagai imbalannya.
Kebo Iwa menyetujui tawaran tersebut dan lalu mulai bekerja. Ia membangun rumah dan sumur warga.
Sementara, warga mulai sibuk mengumpulkan batu kapur yang akan digunakan penduduk untuk membangun rumah Kebo Iwa.
Mengetahui hal tersebut, Kebo Iwa sangat senang dan sedikitpun tidak menaruh curiga.
Pekerjaan terakhir adalah menggali sumur, semakin dalam ia menggali sumur maka semakin banyak batu kapur yang terkumpul.
Karena kelelahan, Kebo Iwa beristirahat di dalam sumur yang digali sendiri sampai tertidur.
Dengkurannya terdengar keras, sehingga membuat penduduk desa sadar bahwa Kebo Iwa sedang tertidur lelap.
Baca juga: Yuk ke Kintamani, Ada Festival Danau Batur
Warga bergagas menuju sumur dan melempar batu kapur yang telah terkumpul ke dalam sumur.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.