DENPASAR, KOMPAS.com - Seorang warga negara (WN) Perancis, Rayan Jawad Henri Bitar (31) alias RJHB, dideportasi dari Rumah Detensi Imigrasi Denpasar, Bali.
WNA ini dideportasi setelah selesai menjalani masa hukumannya terkait kasus narkotika dan kepemilikan senjata api.
Rayan melanggar Pasal 48 ayat (1) UU Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian Jo Pasal 127 ayat (1) UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika Jo Pasal 1 ayat (1) UU Darurat RI Nomor 12 Tahun 1951.
Baca juga: Masyarakat Umum Tak Diizinkan Nonton Persik Vs Bali United di Stadion, Polisi: Hanya 300 Undangan
"RJHB dideportasi karena telah melanggar UU Keimigrasian, UU Narkotika, dan UU Darurat RI," kata Kepala Kanwil Kemenkumham Bali, Jamaruli Manihuruk dalam keterangan rilis, Kamis (31/3/2022).
Jamaruli menyebut, Rayan telah bebas dari Lapas Kelas IIA Narkotika Bangli, Bali, Kamis (24/3/2022).
Selajutnya Rayan diserahkan ke Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas I TPI Denpasar dan ditempatkan di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Denpasar sembari menunggu proses deportasi.
Ia menjelaskan, proses deportasi terhadap Rayan dilakukan pada Selasa (28/3/2022) Pukul 14.30 Wita.
Baca juga: Imigrasi Solo Deportasi 4 WNA ke Negara Asal karena Langgar Izin Tinggal
WNA ini diberangkatkan melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menuju Singapura menggunakan Scoot Airlines TR285 rute Denpasar - Singapura.
"RJHB yang telah dideportasi akan dimasukkan dalam daftar penangkalan ke Direktorat Jenderal Imigrasi," kata Jamaruli.
Rayan sebelumnya ditangkap aparat Polda Bali di Villa Kharisma, Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Badung pada 21 Maret 2021 pukul 19.30 Wita.
Dalam penangkapan yang disertai pengeledahan itu, polisi menemukan satu klip plastik berisi sabu seberat 0,62 gram, dan satu plastik klip berisi sabu seberat 4,81 gram.
Baca juga: Kemenhumkam Papua Deportasi 61 WNA, Mulai dari Papua Nugini hingga Ukraina
Selain itu, polisi juga menemukan satu pucuk senjata api laras panjang jenis blade pistol Stabilizer, satu pucuk senjata api jenis revolver NAA 22LR, satu pucuk senjata api jenis Makarov dan sejumlah puluhan butir amunisi.
“Atas perbuatannya tersebut majelis hakim Pengadilan Negeri Denpasar menjatuhkan pidana terhadap RJHB dengan pidana penjara selama 1 tahun 4 bulan penjara," kata Jamaruli.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.