Isma menambahkan, langkah awal ini akan dilanjutkan pada presiden G20 selanjutnya.
"Nanti secara berkesinambungan dilanjutkan di presidensi Indonesia G20 di 2023 dan Brazil di 2024," kata Isma.
Isma berharap, lembaga pemeriksa keuangan seluruh negara peserta G20 bisa hadir secara fisik maupun virtual dalam pertemuan berikutnya.
"Sekarang negara G7 juga sudah berkontribusi menyampaikan semangat terhadap terbentuknya SAI20," kata Isma.
Baca juga: Gempa M 5,8 Guncang Bali, Peserta Event G20 Panik Berlarian Keluar Ruangan
Sementara itu, Wakil Presiden Maruf Amin berharap SAI20 Summit bisa menghasilkan upaya yang lebih baik untuk menghadapi sejumlah masalah, khususnya berkaitan dengan pembangunan nasional.
"Khususnya pencapaian tujuan pembangunan, peran pengawasan audit itu menjadi penting dalam rangka normal, tidak normal," kata Maruf Amin di Nusa Dua, Bali.
Maruf berharap, SAI20 bisa menjadi wadah diskusi bagi lembaga keuangan negara untuk berbagi pengalaman.
"kita harapkan pengalaman dari masing-masing negara memperkaya masing-masing (lembaga), dalam menghadapi tantangan ke depan," kata Maruf.
Maruf pun mengapresiasi inisiatif BPK RI membuat engagement baru di Presidensi G20 Indonesia ini. Ia juga berharap, muncul kesepakatan bersama dari SAI20 terkait cara terbaik menjaga keuangan masing-masing negara.
"Jadi saya menghargai inisiatif dari BPK, terbentuknya SAI20 ini merupakan semacam warisan yang sangat berharap untuk pertemuan-pertemuan global soal audit dan pengawasan," jelas Maruf.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.