Menurutnya sudah empat bulan terakhir ini, si anak sering sekali berada di pagar dan meminta makanan seperti roti dan permen itu.
Dan seringnya kedua anak itu sendirian di rumah. Sementara laki-laki pemilik rumah sering bekerja ojek online , dan ibunya keluar kerja.
Ia tidak mengetahui pasti apa kerjaan si ibu. Namun sang ibu kerap pulang dini hari.
selain itu Sunardi bercerita ia sempat melihat pipi anak sulung memar biru seperti habis dipukuli.
“Waktu pas saya tolong ada biru-biru itu di mukanya. Seperti luka terkena pukulan,” ungkapnya.
Ia melanjutkan ada satu kejadian yang membuat miris menimpa keduanya yakni pada 8 Oktober 2022 lalu.
Baca juga: 2 Bocah Dirantai oleh Ibunya di Tabanan Bali, Ditinggalkan dalam Kondisi Lampu Padam
Hari itu ada ada acara makan-makan di Sunardi. Saat banyak orang yang datang, bocah yang besar itu ada di atas pagar dan di bawah ada sang adik yang menangis serta mengeluh tidak dikasih makan.
Akhirnya dirinya memberikan makanan itu kepada mereka berdua.
“Jadi mereka itu sampai mengeluh kami tidak beri makan. Akhirnya kami jelaskan bahwa akan dikasih. Seperti roti tart dan jajan serta nasi. Karena mengeluh itu saya tidak sampai hati (tidak tega),” ungkapnya sembari terisak menangis mengingat kejadian.
Setelah diberi makanan pada 8 Oktober 2022 itu, keesokan harinya di tanggal 9 Oktober 2022 tak ada suara dari rumah tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.