Dari sisi IKS, lanjut Sutaryantha, pihaknya fokus pada kesehatan masyarakat. Salah satunya dengan memperhatikan kesehatan para lansia.
Caranya dengan memberi mereka susu dan pemeriksaan kesehatan rutin oleh petugas Pos Kesehatan Desa (Poskesdes).
Selain itu, pihaknya juga menetapkan menetapkan kader juru pemantau jentik (Jumantik) untuk mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD), dan membuat gerakan bersih lingkungan.
"Kita suplai banyak dana ke Poskesdes ini untuk kepentingan masyarakat kita. misalnya ada Lansia kita support dengan susu, mereka dinilai kesehatannya secara rutin," ujarnya.
Baca juga: Wacana Bali Punya LRT, Rutenya dari Bandara sampai Seminyak
Selanjutnya, Desa Peliatan saat juga telah membuat program sejuta biopori untuk peresapan air dan mengolah sampah rumah tangga menjadi kompos sejak tahun 2019.
Masing-masing rumah menyediakan lima lubang resapan biopori.
Selain itu, pihaknya bersama desa adat secara gotong royong menata lagi aliran sungai yang ada di Desa Peliatan.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 31 Oktober 2022
Selain untuk menjaga lingkungan tetap bersih, penataan sungai dilakukan untuk mengembalikan tradisi meayut-ayutan bagi pengantin baru dengan mendatangi sungai usai upacara pernikahan.
Dalam tradisi, pengantin pria akan menghanyutkan pakaiannya setelah mandi. Kemudian, pakaian tersebut akan dicuci oleh pengantin wanita.
Sutaryantha mengatakan, tradisi ini sudah ditinggalkan warga selama kurang lebih 30 tahun yang karena air sungai tercemar dan banyak sampah.
"Mereka (pengantin baru) melakukan khazanah budaya di toilet, mandinya di toilet. Maka kita berpikir masyarakat kita untuk membenahi khazanah budaya, mengembalikan budaya meayut-ayutan itu ke Peliatan dengan jalan membersihkan sungai plastiknya. Kita bersihkan sungainya kita tata ada 6 titik itu sudah kembali," kata dia.
Baca juga: 7 Kafe di Kintamani Bali dengan Panorama Gunung Indah, Cocok buat Foto
Desa Peliatan ini dikenal sebagai salah satu desa wisata penghasil kerajinan tradisional khas Bali seperti seni patung, seni ukir dan seni lukis, di Ubud, Gianyar.
Bahkan, Desa ini memiliki gedung kesenian yang tiap harinya mengelar pentas berbagai macam seni tarian.
Selain wisata seni, desa ini juga menjadi tempat aman dan nyaman untuk menginap apabila hendak berlibur di Ubud.
Di desa ini terdapat banyak homestay dengan menawarkan suasana alam pedesaan yang asri dan alami, salah satunya di Banjar Yangloni.
Baca juga: Jokowi Bertolak ke Bali 13 November untuk Hadiri KTT G20