BULELENG, KOMPAS.com - Sebanyak tiga alat berat yang dioperasionalkan di pembuangan akhir (TPA) Bengkala, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, rusak. Akibatnya, tumpukan sampah menggunung hingga setinggi 18 meter.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kabupaten Buleleng, Gede Melandrat mengatakan, alat berat yang digunakan untuk menangani sampah di TPA itu rusak karena pemakaian. Alat berat tersebut sudah digunakan sejak 2004.
"Kerusakan sudah terjadi sejak dua minggu terakhir, dan ketiga (alat berat) rusak," ujarnya, Selasa (18/4/2023) di Buleleng.
Baca juga: Polisi Musnahkan 427 Liter Arak Oplosan di Buleleng, Pedagang Dibina
Sebelumnya, ketiga alat berat ini juga sudah pernah beberapa kali mengalami kerusakan dan sudah sempat diperbaiki.
Menurutnya, kerusakan alat berat ini pun menghambat proses penguraian sampah di TPA Bengkala. Bahkan, tumpukan sampah sudah mencapai setinggi 18 meter.
Ditambah lagi, TPA Bengkala merupakan satu-satunya TPA di Kabupaten Buleleng. Dengan kondisi ini, pihaknya harus menunda pengiriman sampah yang ada di kawasan maupun dari desa-desa.
"Kami mulai mencari jalan keluar, salah satunya menggalakkan pemilahan sampah di rumah masing-masing. Jadi sampah non organik saja yang dibawa Ke TPA Bengkala," imbuhnya
Melandrat mengakui, perbaikan alat rusak bisa di lakukan jauh-jauh hari. Namun saat ini kendala yang dihadapi yakni di Buleleng tidak ada suku cadang alat berat.
Sehingga pihaknya harus koordinasi dengan pihak ketiga untuk segera melakukan perbaikan. "Pihak ketiga saat ini sedang mengupayakan agar pengiriman spare part segera datang," katanya.
Baca juga: Motor Dinas PNS Dishub Buleleng Raib, Maling Rusak Gembok Pagar Rumah Korban
Menurutnya, idealnya alat berat untuk penanganan sampah di TPA adalah 5 hingga 7 unit.
"Idealnya didalam TPA Bengkala yang luasnya hampir 4,8 Hektar ini butuh 5-7 alat berat untuk mengurai sampah," jelasnya
Saat ini, kondisi TPA pun sudah sangat overload atau melebihi kapasitas. Setiap hari, sampah yang masuk rata-ata mencapai 150 ton.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.