Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Ida Dewa Agung Jambe, Pahlawan Nasional Asal Bali

Kompas.com - 08/11/2023, 21:31 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

Ida Dewa Agung Jambe I kemudian naik tahta sebagai raja Kerajaan Klungkung dan berkuasa sejak 1686 hingga 1722.

Kerajaan Klungkung kemudian mengalami pasang surut, terutama setelah pemerintah kolonial Belanda masuk ke wilayah Bali.

Dengan perlahan, pemerintah kolonial Belanda melakukan taktik yang semakin mengurangi kedaulatan Kerajaan Klungkung.

Kemunduran Kerajaan Klungkung semakin jelas setelah terjadinya Perang Kusamba pada 25 Mei 1849, yang mendatangkan kerugian besar bagi kedua belah pihak.

Dewa Agung Putra II saat itu dibujuk untuk menandatangani perjanjian damai dan mengakhiri perang, yang semakin merugikan posisi kerajaan

Hingga Dewa Agung Putra III (1851-1903) naik takhta menggantikan sang ayah Dewa Agung Putra II yang telah wafat.

Sosok Dewa Agung Putra III berambisi membangkitkan kembali kekuasaan leluhurnya dulu dengan melakukan penaklukan terhadap kekuasaan pemerintah kolonial.

Sayangnya, sebelum ambisi tersebut terpenuhi, Dewa Agung Putra III justru lebih dulu meninggal pada 1903.

Setelah itu takhta kerajaan jatuh ke tangan putranya yang bergelar Dewa Agung Jambe II (1903-1908) dikenal lunak dan lebih memilih menghindarkan diri dari konfrontasi dengan Belanda.

Namun hal tersebut berubah pasca Puputan Badung pada 1906, di mana Belanda menghendaki raja Klungkung, Dewa Agung Jambe II agar menandatangani perjanjian baru.

Perjanjian baru yang ditandatangani membuat kerusuhan merebak di Klungkung, hingga mengundang invasi militer Belanda.

Akhirnya, terjadilah Puputan Klungkung pada 28 April 1908, yang menewaskan sang raja beserta para pengikutnya.

Kisah Ida Dewa Agung Jambe di Perang Puputan Klungkung

Dilansir dari Kompas.com, pecahnya Puputan Klungkung disebabkan oleh patroli yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda di wilayah kerajaan sejak pertengahan April 1908.

Hal tersebut dianggap telah melanggar kedaulatan kerajaan, yang membuat marah segenap warga dan para pembesar Kerajaan Klungkung.

Tak pelak terjadilah penyerangan terhadap pasukan patroli Belanda yang membuat 10 serdadu kolonial mati, termasuk pemimpinnya yang bernama Letnan Haremaker.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Negara Maritim tapi Belum Ada Kapal Riset Laut Canggih, Luhut: Memalukan

Negara Maritim tapi Belum Ada Kapal Riset Laut Canggih, Luhut: Memalukan

Denpasar
Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Luhut: Jangan Ada Menteri 'Track Record' Tidak Bagus

Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Luhut: Jangan Ada Menteri "Track Record" Tidak Bagus

Denpasar
Viral Nama New Moscow di Peta Canggu Bali, Polisi: Cuma Orang Iseng

Viral Nama New Moscow di Peta Canggu Bali, Polisi: Cuma Orang Iseng

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Menilik Lab Narkoba Rahasia di Bali, Barang Terlarang Diracik di Bunker Vila

Menilik Lab Narkoba Rahasia di Bali, Barang Terlarang Diracik di Bunker Vila

Denpasar
9.477 Delegasi dari 104 Negara Hadir di WWF 2024 Bali

9.477 Delegasi dari 104 Negara Hadir di WWF 2024 Bali

Denpasar
Buntut Adanya Pabrik Narkoba di Bali, Luhut Minta Pengawasan WNA Masuk Indonesia Diperketat

Buntut Adanya Pabrik Narkoba di Bali, Luhut Minta Pengawasan WNA Masuk Indonesia Diperketat

Denpasar
Saudara Kembar Asal Ukraina Jadi 'Koki' Pabrik Narkoba Bali

Saudara Kembar Asal Ukraina Jadi "Koki" Pabrik Narkoba Bali

Denpasar
Gempa M 5,5 Lombok Utara Terasa hingga Singaraja Bali

Gempa M 5,5 Lombok Utara Terasa hingga Singaraja Bali

Denpasar
Jokowi dan Elon Musk Bakal Resmikan Layanan Starlink Saat WWF 2024 di Bali

Jokowi dan Elon Musk Bakal Resmikan Layanan Starlink Saat WWF 2024 di Bali

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Denpasar
Pabrik Narkotika yang Dijalankan 3 WNA di Bali Disebut Beromzet Rp 4 Miliar

Pabrik Narkotika yang Dijalankan 3 WNA di Bali Disebut Beromzet Rp 4 Miliar

Denpasar
3 WNA yang Ubah Vila Jadi Pabrik Narkotika di Bali Ternyata Pakai Visa Investor

3 WNA yang Ubah Vila Jadi Pabrik Narkotika di Bali Ternyata Pakai Visa Investor

Denpasar
3 WNA dalam Kasus Pabrik Narkoba Bali Terlibat dalam Sindikat Fredy Pratama

3 WNA dalam Kasus Pabrik Narkoba Bali Terlibat dalam Sindikat Fredy Pratama

Denpasar
KPU Tolak Dua Pasangan karena Tak Penuhi Syarat, Pilkada Buleleng Tanpa Calon Perseorangan

KPU Tolak Dua Pasangan karena Tak Penuhi Syarat, Pilkada Buleleng Tanpa Calon Perseorangan

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com