Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Magang Asal Bali Meninggal di Amerika, Keluarga Belum Tahu soal Penyebab Kematian

Kompas.com, 15 November 2023, 12:31 WIB
Hasan,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BULELENG, KOMPAS.com -Kadek Roi Astika (20) sudah lama bercita-cita bekerja di luar negeri sejak duduk di bangku sekolah.

Namun Roi, sapaan akrabnya, meninggal dunia saat menjalani program magang di Amerika Serikat. Penyebab kematiannya masih belum diketahui.

Baca juga: Roi Magang di Amerika demi Ubah Nasib Keluarga dan Berakhir Meninggal

Berangkat pada Oktober

Kakak sepupu Roi, Sudiarsana mengungkapkan, Roi memberanikan diri merantau ke negeri orang berbekal pendidik diploma 2 (D2) di sekolah perhotelan di Kota Singaraja, Provinsi Bali.

Pemuda asal Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali ini, mendaftar program magang ke luar negeri secara mandiri.

Baca juga: Mahasiswa Asal Bali Ditemukan Meninggal Dunia di Amerika Serikat

Tekad Roi bekerja di luar negeri untuk mengubah nasib tak mampu dibendung. Mahasiswa Kampus Bali Internasional ini berangkat ke Amerika Serikat pada 30 Oktober 2023.

Di sana, Roi bekerja di salah satu hotel di Kota Nashville, Tennessee, Amerika Serikat, menggunakan visa J1. 

Pada Minggu (5/11/2023), Roi ditemukan meninggal dunia di kamar hotel oleh petugas kepolisian setempat. Penyebab kematiannya hingga saat ini masih belum dipastikan.

Baca juga: Tipu Daya Mahasiswi Gadungan di Manggarai NTT, Terbongkar Saat Ortu Cari Nama Anak Saat Wisuda

Sudiarsana mengungkapkan, pihak keluarga menerima kabar duka bahwa Roi telah meninggal dunia, pada Senin (6/11/2023).

Keluarga sangat terpukul dengan kabar duka tersebut. Bagaimana tidak, bekerja di luar negeri telah menjadi hal yang diimpikan sejak lama oleh Roi. Namun cita-cita itu tak sempat terwujudkan.

"Dari tamat sekolah, Roi memang sudah bercita-cita ingin bekerja di luar negeri karena gajinya lebih besar," tutur Sudiarsana melalui sambungan telepon, Selasa (14/11/2023).

Tak mengeluh sakit

Roi merupakan anak bungsu dari pasangan Putu Resita dan Wayan Sudarsini.

"Dia anak laki satu-satunya di keluarga, jadi dia merasa akan menjadi tulang punggung keluarganya," sambung dia.

Kabar meninggalnya Roi membuat keluarganya cukup terkejut. Pasalnya selama bekerja sebagai tukang masak, Roi tidak pernah mengeluh sakit.

"Sebelum berangkat juga kondisinya sehat. Sebelum ke bandara, kami sempat jalan-jalan dulu ke mal. Saat itu dia sangat ceria, tidak ada keluhan sakit," katanya.

Baca juga: 24 Kilogram Limbah Medis Dibuang Sembarangan di Buleleng

Begitu pun juga saat berada di Amerika, Roi tidak menunjukkan tanda-tanda sakit.

"Setelah sampai di Amerika juga dia tidak pernah mengeluh sakit, jadi setiap ditelepon kami hanya memberikan dia dukungan agar semangat bekerja," lanjut Sudiarsana.

Ingin bantu ekonomi keluarga

Pada 2022 lalu Roi pernah magang ke Prancis selama enam bulan. Ia memutuskan untuk menjadi pekerja migran di Amerika pada 2023, demi meningkatkan perekonomian keluarga.

Orangtua Roi adalah seorang petani dan pedagang nasi jinggo keliling. Untuk mewujudkan itu, Roi dan keluarganya telah merogoh biaya yang tidak sedikit.

Sudiarsana menjelaskan, Roi juga sempat bertekad ingin membantu adik-adik sepupunya kelak agar bisa mengikuti jejaknya menjadi pekerja migran Indonesia. Namun cita-cita itu tak sempat ia wujudkan

Hingga saat ini pihak keluarga mengaku belum mengetahui penyebab meninggalnya Roi. Namun keluarga mengetahui bahwa jenazah Roi telah diotopsi.

Baca juga: Kebablasan saat Belok, WN Ceko Tewas Tertabrak Truk di Buleleng

Penjelasan Kepala Disnaker

Rencananya, jenazah Roi akan dipulangkan ke tanah air, pada Kamis (16/11/2023) dan kemungkinan tiba di rumah duka pada Jumat (17/11/2023).

Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Buleleng, Komang Sumertajaya menyampaikan, pemulangan jenazah Roi, akan dibiayai sepenuhnya oleh pihak asuransi. Mengingat Roi merupakan pekerja migran legal.

"Terkait biaya proses kepulangan almarhum ke tanah air dicover oleh asuransi, pasca selesai dilakukan otopsi. BP3MI Bali telah menghubungi pihak keluarga almarhum," ujarnya.

Tanggapan pihak kampus

Direktur Kampus Bali International Kadek Enggi Aditya menyebutkan, Roi merupakan mahasiswa di Kampus Bali International yang mengambil studi diploma 2 (D2) di Jurusan FnB Divisi Culinary.

Dia mengungkapkan, Roi tercacat sebagai mahasiswa di Kampus Bali International sejak Mei 2023.

Ia mengetahui kematian mahasiswanya saat diinformasikan oleh pihak hotel tempat Roi magang. Pihaknya mengaku kaget dengan kabar itu sebab selama ini Roi terlihat sehat.

"Pihak hotel yang memberikan informasi (meninggalnya Roi). Yang membuat saya kaget karena meninggalnya mendadak. Tidak ada gejala sakit langsung meninggal di apartemen," kata dia.

Pihaknya mengaku telah mendatangi rumah keluarga Roi untuk menyampaikan belasungkawa dan berkoordinasi untuk pemulangan jenazah.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Jika TPA Suwung Ditutup, Warga Denpasar Berharap Ada Mesin Pengolah Sampah di Setiap Desa
Jika TPA Suwung Ditutup, Warga Denpasar Berharap Ada Mesin Pengolah Sampah di Setiap Desa
Denpasar
Proyeknya di Bali Ditutup oleh Pansus TRAP, Jimbaran Hijau: Kami Menunggu Dipanggil
Proyeknya di Bali Ditutup oleh Pansus TRAP, Jimbaran Hijau: Kami Menunggu Dipanggil
Denpasar
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Proyek di Jimbaran Hijau Dihentikan, Satpol PP Pasang Police Line
Denpasar
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Denpasar
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Denpasar
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Denpasar
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Denpasar
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Denpasar
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Denpasar
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Denpasar
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Denpasar
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau