Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Sutjidra-Supriatna dan Sugawa-Suardana pada Pilkada Buleleng

Kompas.com, 23 September 2024, 08:43 WIB
Hasan,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BULELENG, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Buleleng, Bali, telah menetapkan dua pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Buleleng yang akan bertarung pada Pilkada Buleleng 2024.

Kedua pasangan calon tersebut yakni Nyoman Sutjidra-Gede Supriatna dan I Nyoman Sugawa Korry-Gede Suardana.

Ketua KPU Kabupaten Buleleng, Komang Dudhi Udiyana menyampaikan, penetapan dua pasangan calon itu dilakukan dalam rapat pleno tertutup di Sekretariat KPU Buleleng pada Minggu (23/9/2024).

"Penetapan pasangan calon ini berdasarkan jumlah perolehan suara sah DPRD Buleleng dari Pemilu 2024," kata dia Minggu malam.

Baca juga: KPU Tetapkan Sutjidra-Supriatna dan Sugawa-Suardana sebagai Paslon Pilkada Buleleng

Pasangan calon Sutjidra-Supriatna diusung oleh gabungan partai politik yang dimotori PDI Perjuangan.

Sementara pasangan calon Sugawa-Suardana diusung oleh partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

Baca juga: KPU Buleleng Ingatkan Batasi Alat Peraga Kampanye Plastik dalam Pilkada 2024

Profil Sutjidra-Supriatna

Nyoman Sutjidra merupakan politisi PDI Perjuangan kelahiran 13 November 1960. Ia merupakan Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPC PDI Perjuangan Kabupaten Buleleng.

Sutjidra pernah menjabat sebagai wakil bupati Buleleng selama dua periode, yakni pada tahun 2012-2017 dan 2017-2022. Saat itu, ia mendampingi Putu Agus Suradnyana.

Sutjidra menempuh pendidikan terakhir S-2 Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan Universitas Udayana pada tahun 1998.

Sedangkan Gede Supriatna juga merupakan politisi PDI Perjuangan. Ia kini menjabat sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Buleleng.

Supriatna lahir di Tejakula, Buleleng, pada 20 Desember 1968.

Ia pernah menjabat sebagai ketua DPRD Kabupaten Buleleng periode 2014-2019 dan 2019-2024.

Pada Pemilu 2024, Supriatna kembali mencalonkan diri sebagai anggota dewan dan terpilih dengan 6.000 suara.

Supriatna menyelesaikan pendidikan terakhirnya S-1 Ilmu hukum di Universitas Panji Sakti Singaraja pada tahun 2015.

Profil Sugawa-Suardana

I Nyoman Sugawa Korry merupakan politisi kelahiran Banyuatis, Buleleng, pada 9 Juni 1957.

Sugawa menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Bali 2014-2019. Ia juga diangkat menjadi ketua DPD Golkar Provinsi Bali periode 2020-2025.

Pada 2009-2014, Sugawa merupakan anggota DPRD Provinsi Bali. Kemudian, pada periode 1997-1999, ia menjabat sebagai ketua Komisi B DPRD Provinsi Bali.

Ia menempuh pendidikan terakhir S3 di Universitas Brawijaya.

Adapun Gede Suardana merupakan mantan ketua KPU Kabupaten Buleleng periode 2013-2018.

Pada Pemilu 2024, ia mencalonkan diri sebagai DPD RI dengan perolehan suara sebanyak 50.096.

Pria kelahiran Seririt, Buleleng, pada 5 Desember 1979 ini menempuh pendidikan terakhir S-3 di Universitas Udayana.

Ia aktif di beberapa organisasi dan pernah menjabat sebagai ketua PC KMHDI Buleleng periode 2000-2002 dan kini menjabat wakil ketua umum DPP Persadha Nusantara.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Denpasar
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Denpasar
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Denpasar
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Denpasar
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Denpasar
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Denpasar
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Denpasar
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Denpasar
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Denpasar
Pria di Jembrana Ditangkap Polisi karena Menanam Ganja di Rumah, Bibit Dibeli dari Spanyol
Pria di Jembrana Ditangkap Polisi karena Menanam Ganja di Rumah, Bibit Dibeli dari Spanyol
Denpasar
Angin Puting Beliung Sapu 3 Bangunan di Jembrana, Warga Mengungsi
Angin Puting Beliung Sapu 3 Bangunan di Jembrana, Warga Mengungsi
Denpasar
Banjir Bandang di Crystal Bay Nusa Penida Bali, Aktivitas Wisata Ditutup Sementara
Banjir Bandang di Crystal Bay Nusa Penida Bali, Aktivitas Wisata Ditutup Sementara
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau